Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Minggu, 28 Desember 2014

PERSOALAN AGRARIA DINEGARA KITA DI ERA REFOMASI.

Kepemilikan tanah di Pedesaan, era Orde Baru ( th 1965 – th 1993 ) sangat ditentukan oleh Lurah atau kepala desa Banyak kasus tanah milik petani yang sudah uzur, padahal anak anaknya merantau ketempat yang jauh diluar pulau, beralih hak begitu saja karena si Uzur harus membayar utang BImas (pupuk dan pestisida) pada Bimas Pertanian (pupu dan pestisida) yang sudah menumpuk,begitulah anak anaknya yang merantau diberitahu, padahal pasangan uzur ini selalu melunasi utang Bimas, sedangkan Desa menghadapi lomba desa, banyak beaya siluman, dalam lomba tersebut disyaratkan hutang Bimas kepada P.T. Pertani harus sudah lunas jadi Pak Lurah dengan dukungan sementara penduduk desa yang Kontak tani dan Tani Andalan dari HKTI mengadakan kabijakan ini di era Orde Baru. Ini merupakan kebijakan pak Lurah, yang pada era Orde Baru, telah menjadi azas bahwa Penguasa selalu benar bila kebijakannya mendukung pemerintahan Orde Baru, mulai dari RT –RW- Lurah –Camat – Wedana – Bupati – Gupernur – Menteri - Direktur – Direktur Jendral – Menteri pembantu Prtesiden – dan Presiden sendiri – Dengan Pendamping tenaga pemukul yang sangat ampuh siaga setiap saat Kekuasaan membutuhkan, dari ABRI secara teritorial adalah Babinsa – Koramil dan Polsek – Kodim dan Polres, kemudian ditingkat Propinsi Kodam dam Polda. Sedangkan juga Camat sudah diangkat secara otomatis hingga sekarang sebagai Penjabat Pembuat Akta Tanah digaris terdepan dari Dinas Pendaftaran Tanah. Seorang Walikota Surabaya yang bekas Komandan Pasukan Elit, telah menganulir hak milik tanah dari penduduk ribuan KK dari ratusan hectare redistribusi tanah bekas milik Tuan Tanah di penggiran kota Suranaya sebelah Timur sawah berpengairan yang telah nejadi kampong, yang menurut UUPA no 5 th 1960 menjadi hak milik menerima kaveling redistribusi, tanah bekas milik tuan tanah jaman Hindia Belanda, tuan Baswedan, menjadi tanah hak guna bangunan terkenal dengan nama “petok ijo” atas kerugian penerima redistribusi tanah milik Tuan Baswedan dari zaman Kolonial Belanda. Padahal UUPA no 5 tahun 1960 sampai sekarang masih berlaku. Malah sampai kini menurut KPA ( Konsursium Pembaruan Agraria) yang dirilis lewat twitter @SEKNAS KPK tg 24/12/2014 oleh sekjennya Iwan Nurdin: Tantangan bagi JKW/JK adalah membereskan terulangnya 10 tahun akumulasi abai pemerintahan SBY terhadap konflik Agraria di Negeri ini. Ada 1530 kasus konflik agrarian sengan luas lahan 6 541 951 Ha dari 977 403 KK. Terjadi konflik di 1792 Ha tanah rakyat, dirampas hak penguasaannya dan pengelolannya, per hari dari 167 KK. Menurut aktivis HAM, anggauta DPR RI komisi 3, : Akibat konflik agrarian yang ditagani dengan gaya represi oleh aparat keamanan, telah menelan korban 85 tewas, 110 tertembak, 633 orang luka luka ditambah 1395 orang ditangkap selama 10 tahun terakhir era SBY, ada kriminalisasi oleh aparat terhadap masyarakat miskin semakin berat. Begitulah KPA menandai. Masih banyak penyelewengan dalam agraria di 10 tahun era SBY, dalam land use seperti pengunaan tanah Hambalang, pemberian Hak Guna Usaha, hak Petambangan yang berubah jadi hak ex teritotorial yang imperialistis seperti di Lampung dan banyak tempat lainnya, misalnya di Sulawesi tengah oleh Bupati Amran Batalipu dan cecunguk calo modal ahli guangxi Hartati Murdaya Poo menyangkut uang sogok milyaran rupiah, dengan dalih macam macam mulai dari pemupukan modal cepat sampai pemupukam modal ISIS makanya pelakunya tegar dan tidak merasa bersalah. Bila disimak dengan baik, maka kita akan kagum, bangsa kita telah berhasil menelurkan UUPA no 5 tahun 1960, yang melengkapi pelaksaan UUD 1945 pasal 33 secara pas. Ini adalah mahkota dari karya bangsa, untuk membebaskan rakyatnya dari penindasan gaya lama, gaya feudal. Ini produk Orde Lama Presiden Sukarno, bukan milik PKI. Adapun setiap jenjang kekuasaan yang menjadi aparat Negara Orde Suharto mampu dan mau melaksanakan atau tidak melaksanakan Undang Undang Pokok Agraria No5 tahun 1960, tidak ada ketegasan Orde Baru karena kebenciannya pada Sukarnoisme. Apa lacur, selama Orde Baru berkuasa cenderung melaksanakan policy agraria menurut selera setiap tingkat kekuasaan, dari lurah sampai presiden dengan segenap kepentingan yang bukan untuk rakyat melainkan untuk mengembangkan modal dari mana saja dan bahkan penumpukan modal terorisme. Makanya pelakunya tetap tegar dan cynical menghadapi public karena ada landasan idealism yan sangat kuat. Kenyataanya sangat sulit melaksanakan UUPA no 5 th 1960 ini dengan aparat kekuasaan yang masih didukung mati matian oleh aparat pemukul bersenjata, parena memang keberadaan aparat ini untuk kepentingan kenyamanan Orge Baru, sampai mereka habis. Baru bisa diadakan revolusi mental melayani kepentingan rakyat yang sudah sangan miris dan menderita*) ,

Sabtu, 27 Desember 2014

KEHIDUPAN MANUSIA - POLA DASAR YANG SEMESTINYA ANDA TAHU

KEHIDUPAN MANUSIA – POLA DASAR YANG SEMESTINYA ANDA TAHU.
Hidup manusia adalah lahir – berkembang – mati. Babak pertama: Dalam menjalani hidup ini pola dasarnya sama untuk semua makhluk yang namanya manusia.
 Asal mula Bapak dan Ibu kawin berdasarkan dorongan alam dan idealisme beliau. Kehidupan sulit dari semula beliau beliau arungi. Sambil mencuci pakaian saat senja Bapak muda ini berfikir. Sang Istri, calon Ibu befikir besuk sore ini dia akan buatkan masakan apa untuk makan mereka berdua,sepulang kerja. Mereka belum kuat beli mesin cuci.
Segera matahari terbanam, mereka berdua bercanda dengan suka cita. Saking payah kerja seharian mereka berdua tidur awal. Lepas tengah malam mereka terbangun serasa segar dengan kehangatan masing masing. Mereka berdo’a “Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan Syaithan yang terkutuk.” Cobaan ditempat kerja, hanya penyampaikan berkas permohonan ke petugas tidak lewat koket ke penjabat kecil dngan prosenan dari beaya siluman yang cukup lumayan, tapi tetap dia merasa bersalah.
 Mereka bemain peran Pencipta sudah setetengah tahun. Selalu mereka lanjutkan do’anya dengan “Dengan nama Allah yang maha Pemurah dan Maha Pengasih” mareka "Playing God ", maka terjadilah apa yang harus terjadi, sang calon Ibu mengandung.
 Selalu semangat kegembiraan yang sama. Pada suatu hari genap bulannya sang calon Ibu mulas, segera dibawa ke Pumah Bersalin dan “ Terpujilah Allah yang menguasa segala Alam” semua tetangga sanak family dekat ikut gembira, lahirlah saya, bayi memulai dngan menangis keras, terkejut lepas dari pelukan rakhim ibu.
 Saya diberi susu dari puting susu Ibuku, aku merasa puas dan aman maka aku terdiam tidur.
Aku dengar dalam mimpi dan aku tenang oleh bisikan ini ”Allah Maha pemurah dan Maha Pengasih”.
Tapi pada suatu saat kehangatan pelukan Ibu ini akan berakhir diganti dengan kehangatan sinar matahari. “Allah menguasai saat semua ini harus berakhir” Dalam hatiku terbersit keyakinan “ Ya “Engkaulah Tuhanku dan Ya kepadaMu lah aku mohon pertolongan” pada saat kehangatan pelukan Ibuku berakhir dan diganti dengan kehangatan sinar matahari yang sering disusupi dengan mendung dan badai guntur. Maka aku selalu derdo’a “Ya engkaulah Tuhanku Allah, kedadaMu-lah aku mohon pertolongan”.
Aku selalu bermohon “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku memang tidak tahu aku lanjutkan dengan do’a “ Jalan yang benar seperti yang telah Kau berikan kepada mereka yang telah mendapatkan Petunjuk. Bukan jalannya mereka yang sesat serta Kau murkai” kerena aku memang tidak tahu akan jadi apa hidupku selanjutnya.
 Terus saya lanjutkan permohonanku kapada Allah “ Semoga do’a ini Allah kabulkan” semua makhluk di Bumi bilang Amin.

 Babak kedua: aku jalani hidupku “Atas nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih”, aku menjadi Khalifah Beliau di Bhumi. Pimpinan Project yang bersih dan lurus, adil terhadap anak buahku dan melayani dengan baik rakyat yang membeayai kantorku.
Aku menjaga ketenteraman dan kebahagiaan kahir bathin keluargaku dan lingkunganku sebisanya.Aku berusaha menyuguhkan kessalehan sosial dengan kebaikan apa saja yang bisa kulakukan kepada masyarakar yang membuat aku juga merasa plong.
 Ketika aku mendapat panggilan dariNya, aku jawab dengan “Terpujilah Allah yang menguasai segala Alam”, lega rasanya, hidupku sudah mengganggu membuat susah keluargaku.
Dan aku sama sekali tidak takut karena “Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih” dan panggilan ini disertai pesan “Beliaulah yang menguasai hari Perubahan ini”. Alam baru
Dalam bathin aku meyakini “Beliaulah satu satunya Allah Tuhanku dan kepada Beliaulah aku minta pertolongan. pada saat seperti ini” terutama pada saat perubahan ini.
Aku tidak tahu apa apa keadaan yang sama sekali baru ini, maka aku mohon “ “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku tidak tahu dan tidak bisa menentukan maka aku lanjutkan permohonanku pada saat itu “ Yaitu jalannya mereka yang telah Engkau beri petunjuk, bukan jalannya mereka yang sesat dan mendapat murkaMU” aku harap seluruh alam bilang Amin.*)

Jumat, 19 Desember 2014

KEINGINAN SESEORANG UNTUK DIAKUI KEBERADAANNYA - PENYAKIT MASYARAKAT

KEINGINAN SESEORANG UNTUK DIAKUI KEBERADAANNYA – SEBANGSA PENYAKIT MASYARAKAT Sungguh pergaulan akan menjadi rancu secara aneh, bila ada anggauta masyarakat yang mempunyai dorongan/obsesi dari dalam jiwanya bahwa dia “ada”, dan pantas diperhitungkan. Dorongan atau obsesi ini mestinya tumbuh dan berkembang lebih halus bersama dengan umur, yang seharusnya bertumbuh seperti rambut, makin tua seseorang makin jarang hingga botak dan makin putih tidak berwarna, maka obsesi “berpenting diri” ini semakin tua seharusnya semakin halus dan pudar semakin pudar. Karena obsesi ini termasuk keadaan jiwa, maka bila tidak, si terobsesi menjadi egocentris, makin mununjukkan gejala semakin beraneka ragam perilaku yang aneh aneh, bisa mengganggu perasaan orang lain. Yan paling biasa adalah tuntutan untuk dihormati secara khusus. Dalam kondisi ini dalan pergaulan antar orang sangat dekat bisa sangat pendendam, tega mengucilkan dari masyarakat siapa yang dianggap meremehkan dia, individu yang dianggapnya berdosa kepadanya, membunuh karakternya artinya menjelek njelekkan mereka yang sial ini tanpa merasa bersalah sedikitpun. Ada yang menganggap dirinya baik dan tidap perlu terlalu dihormati, begitulah pernyataannya saban hari, sepertinya biasa saja. Akan tetapi dia menjadi sangat sakit hati bila orang yang dekat dengannya tidak minta sedikitnya restu, atau nasihat bahkan subyek yang khusus ini sering melahirkan sesalnya mengenai ketidak beruntungan orang yang dekat dengan dia, bahkan kegagalan orang dekat itu, mestinya bisa dicegah bila mendapatkan nasihatnya ( yang tentu saja itu menurut anggapannya, karena “penting”nya dia. ) Orang orang semacam ini harus dihadapi dengan sangat hati hati, bahwa pernyataan dia: “Bila saja dia diberi tahu, pasti dia memberi solusi yang ces pleng, maka akan menyesalah apabila tidak.” Tentu saja sikap ini tidak akan membawa kebaikan sama sekali kecuali sesal si korban semakin mendalam, apabila si sial ini tidak beriman yang teguh, bahwa dia telah selalu berusaha dan berserah diri kapada Allah – sebab dalam surah “Al Ikhlas” ayat kedua “Allahusomad” bahwa Dia-lah yang nenentukan segalanya terhadap yang diciptakanNya. Kenapa ada nggauta masyarakat dari segala umur, dari anak anak sampai tua Bangka, ada exemplar anggautanya yang bersifat semacam itu ? Yang khusus kerjanya mencederai perasaan orang dekatnya, dan tidak segan membunuh karakternya ? Sebenarnya menurut pengamatan saya exemplar macam ini masa mudanya oleh suatu sebab, tidak bisa mengembangkan pribadinya secara semestinya, atau sekolahnya drop aut, atau gagal membina keluarga cerai pada masa muda sekali, atau menderita penyakit yang menghalanginya hidup normal dala waktu yang lama, sehingga perasaan diabaikan, rendah diri, tidak mendapatkan apresiasi yang dibutuhkan pada saat perkembangannya, dan sebangsa keadaan yang negatip seperti itu. Ditambah lagi pengalamannya yang tidak lumrah mengenai dunia mistik yang diburu dengan nafsu. Jadi exemplar semacam ini seharusnya dikasihani dan diberi kesempatan untuk unjuk kebolehan, sedikit “dikagumi” sesuai dengan kebisa-annya. Itulah remedial treatment yang hanya bisa diberikan oleh mereka yang tahu – Semoga bermanfaat*)

Sabtu, 06 Desember 2014

KEMELUT DALAM PARTAI GOLKAR 2014

KEMELUT DALAM PARTAI GOLKAR TANUN 2014. Partai Golkar sediri berdiri setelah Presiden Suharto lengser tg 21 Mei 1998. Kekuasaan Presiden Suharto diatas rakyat Indnesia adalah kekuasaan mutlak, dengan adanya GOLKAR atau Golongan Karya yang solid terorganisasi bersama dengan organisasi Pemerintahan dari Presiden sampai RT/RW. Di-istilahkan rakyat tidak tekotak-kotak lagi, atau masuk satu peti, yaitu peti GOLKAR, istilah buruh dihilangkan diganti dengan Karyawan. Dirangkapi dengan organisasi Angkatan Darat secara teritorial mulai dari Koti ( Komando Tertinggi yaitu Presiden sebagai Presiden Panglima Tertinggi) sampai Kodam ( Komando Daerah Militer) – mendampingi para Gupernur, Korem ( Komando Daerah Karesidenan) mendampingi para Residen, Kodim mendampingi para Bupati, Koramil ( Mendampingi para Camat), Babinsa ( mendampingi para Lurah). Merangkapi Pemerintah sipil dalam arti dapat mengatasi dan mengesampingkan Aparat Negara yang terikat pada UU Sipil, diberlakukan UU Militer, untuk perkara apa saja, terutama yang berbau keamanan Negara dan Politik, sangat luas dan fleksibel. Sedangkan para Aparat Pemerintahan sipil harus otomatis jadi Pembina GOLKAR daerah wewenang mereka masing masing. Jalan kesetiap desa diperlebar, hingga mobil bisa masuk dengan jembatan diperbanyak. Jadi walau sekecil daun jatuh, Pemerintah bisa dengar dan bereaksi cepat dengan jaringan rangkapnya. Kan dasar organisasi GOLKAR adalah Panca Sila, Undang Undang Dasar tahun 1945, dan penghayatannya dituangkan dalam crash peogramme kursus P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pencasila ) mulai dari Pakyat biasa sampai anggauta Organisasi Pemerintahan dan Pejabat Pekerjaan umum Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah untuk Umum maupun Aparat pemerintahan (PNS – Pegawai Negeri Sipil), Pekerjaan Umum Teknis dan Kesehatan. Semua sudah ditatar dengan P4 sesuai dengan tingkat wewengnya. Organisasi GOLKAR dan organisasi yang menjadi Pembantunya dalan semua bidang, Kepemudaan, Petanian, Perikanan dan Pertahanan Sipil dari Perusahaan maupun Mahasiswa semua dibawah pengarahan GOLKAR. Menuju ke masyawarah dan mufakat, rapi tanpa gejolak pro dan contra. Semua demi ketenangan dan kepatuhan pada Pimpinan tertinggi. Untuk itu telah terlaksana atrocities dan genocides rakyat di pedesaan kan kota kota Pulau Jawa dan Sumatra Utara tahun1965-1967, delanjutkan dengan menghilangkan hak hukum dari semua yang dianggap anti Panca Sila sampai th 1997. Sebagai tumbal Kekuasaan Orde Baru dikorbankan kira kira sebanyak 2 juta jiwa guru guru sekolah desa, pegawai kehutanan, dan petani penerima tanah redistribusi UU Pokok Agraria 1960 dari perkebunan perkebunan Hindia Balanda terutama bekas lahan tebu – sawah berpengairan kelas satu di pulau Jawa, terutama mereka adalah pendukung Bung Karno, yang dimanipulasi oleh PKI bahwa redistribusi tanah perkebunan dan sawah ini hasil upaya mereka,yang kemudian jadi tertuduh makar musuh Negara, membunuh sepuluh jendral dan kolonel, dua perwira ABRI. Sebenarnya Partai Golkar mewarisi kemapanan ini, sudah dengan banyak korban. Akibatnya rakyat sudah sangat takut karen pembunuhan tanpa proses peradilan dan runtuh kemuannya. Satu satunya warisan yang tidak ada lagi adalah Dwifungsi ABRI karena di biusnya Dwifungsi Abri ini pingsan selama reformasi pasca rezin Jendral Suharto, yang merupakan kekuatan andalan GOLKAR. Karena ABRI secara organik sudah kembali ke Chitah. Seperti GP Ansor dan Banser yang harus turut NU kembali ke Chitah. Lha kok sekian tahun sesudah jadi Partai, jadi Front Pembela, ada terorisme yang berdasarkan fanatisme Agama, disisi lain jaman reformasi ini dimana semua orang mengikuti dengan antusias jalannya Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden terpilih yang baru beberapa bulan, Partai Golkar jadi ricuh sendiri sampai memecat pentolan kader kadernya, pecah sangat memalukan. Bahkan kader dari tingkat bawah menengah dan tingkat atas, semua meninggalkan P4. Lha iya, mestinya ARB waktu kampanye jadi Presiden tinggal membuktikan saja bahwa dia konsekwen dan gigih memperjuangkan terlaksananya UUD 45 dan sangat gandrung dengan P4, bukan menceriterakan bahwa Ayahnya meskipun bukan sarjana telah mempekerjakan 10 000 orang, mestinya cerita kampanye itu harus sampai kepada percontohan hubungan P4, bagaimana cara mempekerjakan karyawannya, artinya apa benar benar sesuai dengan prototype dari P4 zaman itu ?. Baru dipamerkan, bila tidak, ya sama saja dengan Perusahaah Penjajah BPM di Palembang, jangan jangan pemegang kentrak “outsourching” dengan perusahaan minyak bumi Kolonial Belanda BPM ? . Lha gitu kok dipamerkan. Kita cuma mengira orang tua beliau orang cerdik dan sangat beruntung. Lha Minarak Lapindo dengan keluarga Bakrie adalah batu ujiannya sekarang, apa telah menghadapi konsekuensi ngebor sumur gas cara murahan ini yang berakibat terusirnya rakyat dari lahan dan rumah sumber pencahariannya , seluruh wilayah 600 desa dari 4 kecamatan. ratusan Ha sawah kelas satu tenggelam dalam lumpur apa diselesaikan dengan watak dan perlakuan gentlemen yang anggun? Jangan mengambil cotoh keberuntungan keluarganya thok. Sayang hal yang se- fundamental seperti itu tidak terlihat oleh beliau. Bila saja, sesudah Anas Orbaningrum yang telah menjalani lakon utama di Partai Demokrat dan ber-andil besar dalam menyeret turun kredibilitas Partai Demokrat, apalagi temannya sesama didikan Orde Baru sebagai sesama derajad kasta rezeki, sebagai Menteri zaman Pak Harto, kok masih mau berkiprah lagi di Partai Golkar apa dikira rakyat tidak tahu seberapa dia ber-anas ria? Mau diseret kemana Partai ini ? Sudahlah, Konggres Partai Golkar mau dimana saja kapan saja mbok ingat kembali pada P4 dan UUD 45 Yang sudah lama jadi warisannya, sudah sesuai apa enggak tingkah polah kader kader nya yang masih tinggal di Partai Golkar atau menyeberang ke Partai lain. Tunjuk-kanlah kamu ini siapa ? wong sudah dimulyakan 32 tahun, damanja dituruti semua keinginannya oleh Penguasa Orde Baru, kok tidak bisa jadi rakhmatan lil-latent bagi rakyat Indonesia ? Apa seperti pepatah Melayu : Setinggi tinggi burung gagak terbang, turunnya yak ke bangkai juga *) sumber bacaan: google, politik kompasiana.com 2013/10/29 ; google, bwifungsi Abri, azas tunggal hingga P4

Senin, 01 Desember 2014

KEANEHAN DI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PELANGGAN PERUSAHAAN AIR MINUN SURABAYA

KEANEHAN DI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PELANGGAN PERUSAHAAN DEARAH AIR MINUM SURABAYA. Surabaya termasuk tiga kota terbesar di Indonesia, penduduknya mencapai lebih dari enam juta jiwa. Kota pelabuhan, merupakan bekas delta sungai Barantas yang mendangkal. Tinggi setasiun kereta api Gubeng 5 meter diatas muka laut. Hanya sedikit berbukit disebelah barat kota. Semua orang butuh air tawar, karena sumurnya kebanyakan asin. Perusahaan Daerah seperti yang lain dilanda kerugian, sebabnya macam macam. Audit demi audit oleh akuntan BPKP akuntan public pejabat silih berganti ya sami mawon, rugi. Akhirnya pengurangan pegawai sampai pemakaian tenaga outsorching untuk penagihan dan pelayanan. Dasar si Pintar, dari tenaga outsorching ini yang bekerja untuk boss oknum PDAM sendiri, ditugaskan nagih rekening pamakaian air. Mendadak saja pelanggan dijatuhi vonis dengan surat untuk mencabut meter air. oleh tenaga outsorching juga, orang yang kedua karena telah menunggak pembayaran selama delapan bulan, hingga terbit surat pemutusan meter air ini. Ada beberapa kemungkinan yang semua bukan kesalahan PDAM secara YURIDIS FORMIL. Memang uang rekening bisa ditilep oleh tenaga outsorchsing dengan kwitansi buatan sendiri, sampai batas waktu toleransi menunggak. Atau petugas outsorchsing bagian mencabut meter tanpa surat kuasa resmi dari PDAM atas namanya untuk bertugas mencabut meter , memberikan kesempatan “titip” uang pembayaran tunggakan kepadanya tagihan selama delapan bulan yang dikomunikasikan dengan kantor ( kata si Petugas kedua) sejumlah Rp 1.330,- sedang pencopotan meter air dibatalkan, Tapi setelah akan dibawa ke kantor Polisi, karena hanya membawa surat pecabutan meter yang bukan surat kuasa kepada dia sebagai petugas outsochsing PDAM. Kami diberi kesempatan selama sehari besuk untuk membayarnya. Menurut petugas outsorchsing ini dia hanya dibayar oleh Bossnya sejumlah alat meter air yang berhasil dia copot. Jadi dia sudah gagal membawa meter air, dan membawa uang titipan rekening selama delapan bulan. Akan tetapi dia tidak gagal membuat kita befikir, alangkah cerdik dan licinnya si Pintar dari Pegawai PDAM yang menggunakan “Pegawai” outsorchsing ini, karena namanya tidak akan muncul ke permukaan padahal sudah membuat jaringan jang demikian rapi untuk komplotannya. Jadi pembaca blog yang budiman, bayar saja ke loket sendiri, karena aturan sudah dirubah dan diumumkan kepada pelanggan, boleh bayar rekening air minum lewat ATM, sudah beberapa bulan yang lalu, sekali lagi pengumuman itu lewat pegawai “outsorchding” yang pertama yang sudah membuat anda terlambat membayar, tentu saja tidak sampai ke tangan anda. Kok ndak lewat pos kan nggak bajar wong surat dinas ? Ya mesti tidak, kan anda tidak bakal terlambat sampai terancam dicopot meternya !!! Inilah hebatnya semboyan “galilah tugasmu sampai sumbernya keluar rezeki” zaman Orde Baru *)

APRESIASI KULINARY, UPAYA YANG MULIA MERANGSANG DUNIA PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN

APRESIASI KULINARY, UPAYA YANG MULIA, MERANGSANG DUNIA PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN. Saya kepingin supaya orang berusaha mengkomunikasikan antara rakhmatullah adanya bahan bahan baik nabati maupun hewani, air, garam dan api, ditangan seorang cheff menjadi kombinasi yang merupakan makanan. Usaha ini mulia dan berguna baik dibidang kesehatan, maupun ekonomi dan kehidupan bermasyarakat yang bermutu. Upaya ini pantas didalami dengan serious, karena upaya seOrang cheff juga sangat seriOus dan sangat melelahkan, upaya petani dan peternak juga tidak ringan, begitu pula pasar yang harus menyediakan bahan baik nabati maupun hewani dalam keadaan yang paling segar yang merupakan pekerjaan tidak ringan dan menyangkut kegiatan banyak orang. Alangkah baiknya bila hasil semua kegiatan ini didapur seorang cheff mendapatkan apresiasi yang bisa dikomunikasikan dengan masyarakat kuas, dengan tepat cepat dan luas sebagai kontribusi pengabdian kepada masyarakat luas. Saya mulai dari bahan baku culinary yang pasti produk pertanian peternakan dan perikanan di tanah air kita ini. Saya katakana terus terang, untu kebanyakan komoditas masih sangat menyedihkan, baik dari sisi cultivar yang ditanam, cara panen dan perlakuan pasca panen, packaging dan transportasi maupun penyimpanan dari sebagian besar jenis sayuran dan buah buahan. Yang pasti semua ini tanggung jawab petani, peternak petambak atau nelayan dan pedagang ikan. Bagian cerealia sebagai main staple food : beras. Terhadap beras kita sudah sangat pemilih dalam selera kita. Nasi yang disukai adalah jenis yang putih, agak empuk tidak terlalu lengket, bararoma baik. Tentang warna terutama putih. Dalam penyajian setiap suku di Indonesia mempunyai kesukaan masing masing, tapi umumnya empuk, tidak terlalu lembek dan “pulen” atau “punel”( bahasa Jawa) artinya lunak masi melekat satu sama lain tapi tidak lembek, disajikan dalam keadaan hangat, beraroma segar. Sebagai bahan buku nasi goreng, harap di check texture nasi goreng ini tidak kering dan menyebar keras remah demi semah, ini sangat menganggu selera, karena terlalu kontras dengan lauk yang lain, mestinya disamping bumbu yang harmonis juga merupakan kesatuan dengan lauk penyerta seperti telur ceplok atau irisan telur dadar irisan mentimun dan tomat, yang juicy tapi meledak dimulut dengan sekali gigit yang bisa menawarkan rasa minyak nasi goreng. Kacang kacangan: sebaiknya sudah terpilih yang cukup bernas dan besarnya merata, menandakan tanamannya tidak terserang hama atau kekurangan air, yang ini gizinya cukup baik. Bila diperhatikan hasil produk down stream dari kacang kacangan ini bisa mengubah rasa dan texture masakan. Bila bisa dilukiskan dengan kata kata hasil masakan kacang kacanga ini dapat membuat para cheff lebih hati hati dalam belanja. Ingat kacangan yang digerek hama dapat menimbulkan cendawan yang menghasilkan aflatoxin rasanya sangat pahit yang sangat beracun merusak hati menikmat, yang tidak diharapkan hadir ditempat makan umum. Sayur sayuran: Harus dipanen tepat waktu, segar dan lunak, rebusan atau hasil masakan harus bisa putus digigit, tapi masih nampak segar dan juicy. Ini adalah hasil dari ketelitian berbelanja di pasar atau kerja supplier sayur yang dengan sendirinya mempengaruhi harga, sebab pantas mendapatkan harga premium mentahnya dan sajiannya. Upaya untuk menyajikan sayur hingga tingkat ini pantas sekali mendapatkan apresiasi dari peliput warta culinary dengan kata kata yan tepat dan mengundang selera, seperti renyah sebagai air turun dari sumber di pegunungan, menabrak bebatuan. Rasa sayur yang membersihkan hati dan mulut, dsb. Dari sector pertanian akan sangat menghargai bila dunia sayur sayuran mendapat harga premium untuk kualitas yang baik, ini bisa terjadi apabila produk masakan dari bahan bahan sayuran ini mendapatkan apresiasi semestinya akan merembet ke harga sayurnya ditingkat petani. Buah untuk sayur :Terong, mentimun, kacang panjang: sebaiknya disajikan sebelum biji mengeras, bahkan sbelum terbentuk sempurna, tandanya kelopak buah masih besar dibandindkan dengan buahnya, sebab bila petani mendapat harga dari bobot, mereka cenderung untuk menjual menunggu agak besar, supaya berbobot, meskipun kualitas sayurnya menurun. Artinya barang siapa yang menyajikan dalam masakannya buah yang nasih berkualitas harus mendapatkan apresiasi berupa incentive yang sepadan. Buah sayur ini bila diiris sesuai tidak terlau tebal tapi tidak terlalu tipis pasti juicy dan crispy. sudah ada di pasa baby corn, labu siem/waluh jipang (Jawa tengah), manisah( Manado), ketimun jepang ( Minangkabau), Sechium edule dari familia Cucurbitaceae, ketimun, buncis sangat jarang terong. Sayur daun dataran tinggi : Para pedagang sudah biasa menangani jenis sayur daun yang berasal dari wilayah pegunungan ynag berasal dari wilayah sub-tropik, mulai dari kol (Brasicca oleracea ) kol bunga, broccoli, sawi daging, sawi hijau, sawi kaylan semua masih bisa distandarkan. Tapi sampai pasar layu yang tak bisa pulih segar, adalah kesalahan fatal. Cheff harus menghindari sayur dalam keadaan ini. Rasa segar sayuran ini harus dapat digambarkan sehingga mulut kita berair misalnya “rempuk” renyah, keras tapi mudah hancur dan segar meledak dengan kuah dan bumbu yang sederhana, sehingga rasa aslinya dimulut segar serasa ketemu kekasih, lidah dan geligi kita. Sayur daun tropic: ini sekarang yang menjadi problem pada kulinary tradisional, sebab kekurangan supply barang hingga kurang bermutu. (lihat atikel di blog ini dengan judul (Sayuran dari pucuk tanaman) disitu diceritakan bagaimana penjual “pecel” yang sudah jadi landmarck kota Madiun terancam punah kerena para penjual cenderung seenaknya menyajikan sayur karena yang ada dipasaran hanya daun daun tua pucuk pycuknya tinggal 15 % sayr yang ini liat dan tidak menarik, sungguh ironis. Sedang pucuk daun kenikir ( Cosmos spp) daun ubi kayu, bayam, kangkung yang muda atau pucuk, dikukus akan berasa manis hancur bila diadu dengan geraham sedikit, seperti hujan rintik rintik yang hangat menimpa muka kita dikala kita menunggu pertemuan dengan kekasih, tapi sungguh nikmat karena mulut kena hangatnya nasi yang pulen dan saus kacang yang seperti perangangsang untuk segera ditelan melegakan dan menhangatkan perut, bisa rasanya dibuat agak pedas, disusul oleh gemeretak kerupuk nasi yang gurih, sungguh pagi yang tak terlupakan sarapan pecel dipinggir jalan dengan piring daun pisang duduk seadanya. Kini menghadapi kepunahan karena tidak ada supply sayur yang berkualitas dengan jumlah yang cukup, paling aman bakul pecel menggunakan daun sawi hijau. Buah buahan muda, seperti sambal pencit ( mangga muda) sambal gandaria yang sudah punah, sambal jeruk sambal(Citrus amblycarpa dari goolge),atau jeruk limo juga hampir punah tidak dapat digambarkan rasanya karena menambah harum aroma sambal membuat makan lebih bernafsu dan romantis menghilangkan bau terasi, saya ragu apakah cucu saya masih akan menikmati makanan semacam ini Anehnya jeruk sambal ini meskipun besarnya tidak lebih dari kelereng, tapi mampu membuat suasana sambal secobek menjadi sangat memicu selera bila menemani ikan apa saja yang dipanggang. Rupanya jenis jeruk ini asli dari daerah tropis, bisa hidup dibawah naungan berbuah sepanjang tahun dilahan seadanya, dan yang penting tidak dijamah penyakit CVPD yang sangat fatal. Sedangkan gandaria di desa desa sekitar Bogor pun sudah dilupakan pohonnya sudah tidak banyak yang tahu, (kampong kami punya sepohon jeruk sambal dibawah rumpun pisang), selama kemarau panjang ini tetep hidup. Pohon ini tumbuh ditanah berm jalan kami Dengan artikel ini saya mencoba menggambarkan dengan kata kata yang sangat miskin istilah, guna merangsang datangnya demands dan insentive dari produk sayur yang psling prima, buah sayur dan buah muda ke pedesaan pulau Jawa yang sudah sangat miskin lahan, dengan kebutuhan hidup yang makin mencekik leher. Marilah para journalis muda berkarya untuk menghidupkan culinary kita sendiri untuk kita sendiri, guna memperbaiki dunia pertanian kita. Kami menunggu kreativitas anda*)

Jumat, 28 November 2014

BALADA WARGA iNDONESIA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA

BALADA WARGA INDONESIA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA
Saya akan  menceritakan balada orang gila ini dengan cara perfikir orang awam pada umumnya, yang tentu saja banyak salah pengertian dan salah perlakuan sehingga lebih banyak membuat kemudharatan dari kebaikan terhadap si penderita dan keluarganya. Tentu saja dengan harapan bahwa ada upaya yang positip dan tidak berbelit belit dari masyarakat yang dimotori oleh institusi tempat rakyat awam mengharapkan perlakuan yang benar dari Pemerintah sebagai esensi Kekuatan masyarakat.
Masyarakat menganggap orang yang menderita gangguan ini jiwa lebih ke jengkel, jijik, menghindar, sampai ke mengusiran dari lingkungan, pengucilan dan memasung. Sedang para sanak familinya lebih banyak mengucilkan dari menolong, ataupun tidak mengerti bagaimana menolongnya.  Paling paling hanya memberi sedekah sekedarnya dan mengusirnya secara halus maupun kasar layaknya seorang pengemis. Kami orang awam tahu bahwa gangguan jiwa itu “gila” dan memberi aib keluarga.
Kami masyarakat juga mulai tahu bahwa kegilaan itu bila dirunut lebih mendalam sangat dipicu oleh ketimpangan masyarakat. Jadi makin timpang masyarakat, kasus gangguan jiwa makin meningkat. Dari itu masyarakat selalu menhubungkan penyakit ini dengan ajaran agama, mengenai gradasi rezeki dan nasib manusia yang sangat timpang, maka yang dianggap pakar dalam agama sekaligus pasti mampu mengobati gangguan ini, artinya bisa menjadikan si pendertia tenang jiwanya. Apa kenyataannya demikian ? Ternyata tidak selalu. Konsekuensinya, esensi dari masyrakat yaitu Negara yang nyata dari Pemerintahannya harus waspada dan lebih sungguh gungguh menangani gangguan ini, bila semakin merasa masyarakatnya masih timpang. Karena  dalam periode dimana diperlukan pengerahan “fund and force” untuk membangun Negara, 1 – 2 % dari jumlah penduduk, usia productive menderita gangguan jiwa bisa mwncapai 8% pada umur productive akan menjadikan spiral menurun dari kekuatan ekonomi masyarakat karena penanganan yang salah, maka Negara nampak sangat primitip, dana dan tenaga sanak family bila ada, yang dfiharapkan Negara, terbuang tidak produktip. Penanganan oleh Negara memang sudah dipateri oleh UUD tahun 1945, hanya pelaksanaanya bisa menyimpang sejauh pangertian palaksananya yang memang masih rendah derajad kebudayaannya.
Gangguan jiwa  bahasa halus dari kata “gila” khalayak umum lebih senang membedakan gangguan jiwa dengan “stress ringan” atau “stress berat” padahal keduanya juga masih termasuk gangguan jiwa.  Anggapan umum stress masih lebih terhormat dari gila, bedanya hanya bila stress itu ada pemicunya, kebanyakan pemicu ini adalan kondisi kehidupan yang dirasa berat, tak tertanggungkan, sedangkan gila itu pemicunya dari dalam penderita itu sendiri, atau nyaris tanpa pemicu apa apa dari luar dirinya, sekali lagi ini pandangan umum, jadi umum menganggap stress biasa maupun berat masih bisa ditenangkan atau disembuhkan, pulih seperti semula. Sedang selain itu semua gangguan jiwa ya gila, dari jenis ini ada yang sangat sulit disembuhkan dengan obat pharmasi ada yang bisa ditenangkan dengan obat , durasi keadaan normal tidak ada yang bisa mengatakan bila tanpa obat dokter.
Meskipun kenyataannya disiplin ilmu mengenai gangguan jiwa ini termasuk cabang ilmu kedokteran yang paling ketinggalan, tapi setidaknya gangguan jiwa sudah dipilah pilah antara neurosis dan pschychosis, malah sekarang dipisahkan antara    kafedra saraf dan kafedra ganggugan jiwa. Malah sudah ditandai dasar material di otak yang mengendalikan berbagai kegiatan otak, misalnya yang barusan mendapatkan hadiah Nobel adalah penemuan material di otak yang nenjadi dasar mengingat lokasi/tempat atau GPS (geo posisioning system) pada computer. Ilmu Kedokteran juga telah mengklasifikasi gangguan jiwa, akan tetapi umum atau masyarakat belum mendapat pengertian  secara semestinya mengenai itu misalnya golongan paranoid, golonganan schisophrenic golongan maniac, golongan phobia dan lain lainya, yang tentu saja menggolongkan juga tingkat bahayanya terhadap masyarakat, karena penyakit gangguan jiwa dalah penyakit masyarakat dengan kata lain gangguan ini menyebabkan orang jadi besifat menyebal dari kaidah bermasyarakat secara umum dan hampir tidak bisa mengikuti kaidah umum hidup bermasyarakat. Sangat mengganggu kehidupan normal dan narmony masyarakat. Misalnya ”kleptomania” kecenderungan suka mencuri, alangkah fatalnya bila pencuri kambuhan ini dianggap kejahatan yang dihukum badan, bukan diobati seperti penyakit. 
Lha apa yang bisa dsperbuat masyarakat unutk menangkal gangguan harmony pergaulan yang sudah sangat tegang oleh keadaan ekonomi yang timpang ini ? Yang selalu jadi kendala adalah hubungan antara Negara dengan masyarakat.
Negara menjadi nyata bagi masyarakat dengan adanya institusi pemerintahan baik yang administrative, pengawasan dan pengendalian demi kepentingan umum, maupun keamanan. Dari menteri ke Lurah/Kepala Desa, dan institusi teknis seperti rumah sakit, kelistrikan, jalan dan pemeliharaannya, polisi dan sebagainya yang dibeayai Negara Pemerintahan Pusat dan Daerah – yang sayangnya sudah enampuluh lima tahun merdeka ini masih sangat rentan terhadap panyalah-gunaan wewenang desemua tingkat dan korupsi berjama’ah alias penjarahan uang Negara oleh aparatnya sendiri disemua bidang.
Masyarakat mengikuti sistim yang diciptakan oleh Pelaksana Pemerintahan Negara, meskipun undang undang masih harus “di-ingat”. Peraturan Negara dan Daerah sampai ke Undang Undang Dasar bisa dibengkokkan ditafsirkan seenak perut Penguasa demi kepentingan pribadi dan golongan.
Sebagian kecil dari praktek itu  kayak Rumah Sakit mewah di Jakarta yang menuntut pasiennya hungga mencederai perasaan umum, demi menanggok uang. Begitu pula menampungan orang sakit jiwa, banyak usaha untuk menanggok dana dari Pemerintah Daerah maupun donatur swasta untuk mencuci uangf curian, yang pasti keluarga dari si penderita gangguan jiwa yang diincar, yang lolos beroperasi bukan demi kepentingan penderita, tapi demi uang  Sedangkan institusi Pemerintahan penyediakan pelayanan medic bagi penderita, bagi yang miskin malah gratis tapi dengan kehati hatian mereka yang luar biasa, aturan demi kemudahan oknum oknumnya, membuktikan kebersihannya dari dakwaan makan duit yang ini ( tapi yang lain mana kita tahu ?). Akibatnya sudah dapat ditebak administrasi yang rumit. Uang masyarakat yang digunakan untuk obat obatan, jasa professional dokter ahli (dengan tarif Rp 100.000 - Rp 150.000) sekali visite, makan dan perawatan inap. Ini diberikan gratis, meskipun dengan administrasi super ketat. bagi penderita gangguan jiwa yang miskin. ( Sedangkan nilai seluruhnya bila harus bayar bisa mencapai lebih dari Rp 60 000 – Rp 150,000 sehari belum termasuk obat obatan, penyembuhan gangguan jiwa makan waktu yang lama, baik miskin atau tidak
Upaya mendapatkan surat keterangan miskin.
Tantu saja yang berkepentingan tidak bakal bisa mendapatkan dengan upaya sendiri surat sakti ini. Yang pertama dibutuhkan surat pengantar dari Ketua RT- Rukun Tetengga, petugas administrasi Pemerintahan paling depan dari sector administrasi Kependudukan, sukarelawan dipilih warga, diantara mereka. Kemudian dikuatkan oleh- ketua RW hasil pemilihan bertingkat para ketua ketua  RT, mereka ini dipilih para RT tanpa kualifikasi yang khusus. Harus cukup sopan terhadap mereka, meskipun level mereka mungkin hanya golongan satu atau dua di PNS, atau pegawai rendah di swasta, kecuali itu harus pagi pagi sekali sebelum mereka berangkat kerja, atau selesai megrib, kapan mereka tidak pergi. Terus ke kekelurahan,
Oleh pegawai kelurahan diterima di bagian registrasi, harus membawa Kartu Keluarga dmana nama penderita sudah ttercantum.  Anehnya pengantar itu menyatakan bahwa saya si pembawa surat ini miskin, untuk mambeayai si penerita yang namanya si Anu. Surat ini sudah di verifikasi oleh RSJ Menur, bisa dipakai. saya tidak mengeti kemudian akan terbit kartu miskin entah atas nama siapa, atau penderita atau saya. bila atas nama saya akan menjadi problim nantinya bagi saya, sedang si Penderita gangguan jiwa tidak terigister bahwa dia memang miskin dan bila kambuh pasti membutuhkannya.
dari Kelurahan si penderita sudah tidak mampu mengurus sendiri karena penyakitnya, alias harus dikerjakan oleh sanak familinya atau orang yang peduli. Dari kelurahan ke Puskesmas terdekat  bagaimana caranya  untuk membawa si penderita terserah, dari Puskesmas diberi surat pengantar ke RSJ Menur oleh petugas. Dari Kelurahan dan dari Puskesmas pengantar tadi harus dibawa ke kantor BPJS dulu, untuk mendapat keterangan. Jarak kantor PBJS dengan Kelurahan dan Puskesmas di kota kami Surabaya ada 15 kilometer, sedang dari BPJS diberi keterangan bahwa surat miskin ini barlaku hanya satu bulan sesudah itu ada kartu miskin atas nama (penderita atau saya ? ), karena identitas penderita sudah deregister dalam komputernya yang tentu saja permanent kecuali si penderita mendadak dapat rejeki besar yang nomplok Alhamdulillah. Not so fast kenyataanya ndak begitu, petugas informasi BPJS menyilahkan saya untuk menanyakan ke RSJ Menur, apakah surat pengantar ini sudah cukup. Ternyata petugas verifikasi RSJ Menur, menyatakan bahwa suat pengantar dari Puskesmas bukan yang dimaksud oleh RSJ, tapi form yang lain, yaitu mengandung rujukan dan surat pengantar untuk warga yang dinyatakan miskin oleh Pak Luran harus dilegalisir, oh ini membingungkan, maksudnya difotocopy hingga 15 lembar dan fotocopynya ditanda tangan dan dicap oleh pak Lurah. Trus harus kembali juga ke Puskesmas untuk minta rujukan dengan form yang sudah ada. Ini satu sistim administrasi yang foolproof tapi yang menjadi korban adalah mereka yang di pingpong, karena waktu pemberi surat pengantar dari Puskesmas, si pemberi rujukan sudah tahu bahwa RSJ Menur pasti minta rujukan, Pak lurah ya sudah tahu bahwa surat pengantarnya untuk bukti bahwa si penerita miskin dan dibayar oleh Pemerintah Kotamadya, mungkin Pak Lurah tahu juga bahwa RSJ Menur membutuhkan tanda tangan legalisasi fotocopy surat miskin ini bahkan dibutuhkan ratusan lembar, sebab setiap langkah perlakuan terhadap pasien miskin yang makan ongkos harus ada surat keterangan miskin yang photodopynya dilegalisir, artinya fotocopy saja terlalu gampang dibuat untuk pembenaran pengeluaran fiktive. Sampe segitunya RS-Jiwa ini ya ?, tapi ya pantaslah, ini pengaruh lingkungan.  
Persoalannya penderita sakit jiwa itu sudah miskin karena tidak ada yang mau peduli, masih harus putar keliling menuruti sistim administrasi sistim ban berjalan, dimana yang jalan itu rakyat yang membutuhkan dan jalan tidak dekat alias mengitari kota. Sistim ini populer dan berlaku disetiap kebutuhan administrative warga negara di Nagara ini. Waras atau gila. Disini yang paling waras adalah pejabat pemerntahan yang harusnya melayani public, tapi berhubung mereka cetakan Orde Baru sampai ke tulang sungsum, mereka ya sepeti itu, hobbynya membuat susah rakyat. Jelas sistim Presiden Joko Widodo tidak begitu, Itulah ironinya mereka diajak ber-revolusi mental artinya mental membantu rakyat. atau bekerja dengan nurani Bisakah ? Rupanya PNS pelayanan publik ini  bekerja untuk mengikuti sistim,  bodoh bagi pikiran sehat, tapi sangat efektip untuk menjadikan Presiden yang baru ini jadi bahan tertawaan *)

Jumat, 21 November 2014

PERJUANGAN UNTUK MERDEKA,OPORTUNISENJADI DISPOT DILANJUTKAN JADI PENDIRI DINASTI FEODALpatnya despot dan monarchy


PERJUANGAN UNTUK MERDEKA, OPORTUNIS MENJADI DISPOT, DILANJUTKAN JADI PENDIRI DINASTI FEODAL.
Abad ke duapuluh ditandai dengan pergolakan  rakyat yang hebat, diseluruh dunia.  Saya melihat pergolakan ini banyak diwarnai  dengan nasionalisme, otomatis  disatukan dengan ideal  keadilan mendapatkan nafkah, karena kebanyakan pergolakan pergolakan ini dimotori oleh semangat anti penjajahan  negara negara industry, sedangkan susunan masyarakatnya masih feodal bergerak ke demokrasi. Sangat tidak mengherankan bila banyak idealisme mengenai kehidupan yang lebih baik dari satu masyarakat sebelum nenjadi “jajahan” ya masih dalam rangka feodalisme, jadi dari pergolakan itu berulang kali muncul seorang despot bahkan seorang pendiri monarchy.  Memang beberapa puluh decade pertama abad keduapuluh, kehidupan masyarakat yang dibawah penjajahan sudah dingin terhadap kaum feudal local maupun asing dari Negara para Tuan, oleh karena pengalaman lain tidak ada maka dari masyarakat terjajah yang hanya tahu  monarch atau despot, yang didapatkan ya itu.  Saya maklum sekali ketika ada gerakan rakyat jazirah Arab untuk melawan penjajahan Kesultanan Turki, kemudian Inggris, kaum Beduin Arab mendapatkan despot Ibn Saud. Saya maklum adanya gerakan rakyat Lybia melawan penjajahan Italia, kemudian Amerika Serikat, semula dipimpin oleh seorang sufi Omar Mochtar yang tertangkap pasukan Italia dan digantung, dituangkan dalan film Hollywood “ The lion of the desert” oleh sutradara Mustapha Akhad, kemudian mendapatkan pemimpin kolonel Qadaffi yang jadi presiden 41 tahun, rakyat Mesir mengadakan perlawanan terhadap dominasi Inggris,  kemudian bank Dunia akhirnya mandapatkan pemimpin Hosni Mubarak dari kalangan militer yang jadi presiden hampir 30 tahun. Di Irak semula berontak terhadap dominasi Inggris dan Amerika mendapatkan pemimpin  Saddam Husain yang sangat despotic selama 24 tahun. Iran menentang  dominasi  Barat, mendapatkan dinasti Pahlevi sampai generasi yang kedua jadi raja diraja. Merembet ke Afganistan, oleh dorongan oportunis kiri setempat, malah Komunis Rusia ikut nimbrung perang kesana, hanya menghasilkan pemimpin yang tidak diturut oleh semua faksi pejuang di sana. Di tempat tempat itu selalu ada kemiripan kejadian kejadian atrocity. Semua dengan dibumbui  pengkhiatan pengkhianatan, menjual teman seperjuangan, semua dengan pembunuhan bembunuhan  antara mereka sendiri secara massal, sulit dimengerti dan sia sia. Kemungkinan disebabkan petentangan puak puak kuno yang terikat pada adat dan dendam, pada suku bangsa yang mendududuki tanah pertanian sudah puluhan generasi, masih belum terintegrasi menjadi satu bangsa, misalnya di Aljazair.  Menurut pengamatan saya, disemua wilayah yang saya sebutkan ini para pejuang di masing masing tempat terdiri dari suku suku yang sudah sangat tua, mulai dari suku Arab Qurais atau Baduin di Jazirah Arab, suku Kurdi di Utara Babylonia, suku Tuareg di Aljazair dan Libya, suku Berber di Libya, suku bangsa Parsi di Iran dan Irak, suku Pustun di Afganistan dan Pakistan yang semua mereka berdarah panas dan ganas. Mereka semua tidak mengidentifikasi dirinya sebagai bangsa, tapi sebaliknya identitas mereka atau panji panjinya adalah  Islam. Sedangkan Islam sudah dari semula memberi pesan bahwa perubahan tata bermasyarakat manusia, hanya bisa dilakukan dengan selamat, apabila semua perbuatan dimulai dengan bismillahirakhmanirakhim, Setidaknya meneladani Salahuddin al Ayubbi atau langsung Rasulullah Muhammad salallahu alaihi wassallam, yang mendapat wahyu dari Allah lewat malaikan Jibril. Kok ndak digubris baik oleh syi’ah maupun sunni, atau Front Pembelanya  yang malah membela Ratu Atut Chosiah pembangun Dinasti penguasa Banten yang makin teritnggal.
Informasi dari google mengenai Lybia, bahwa Muamar Gadaffi cukup pupulis memakmurkan rakyatnya dengan indikasi melek huruf yang mencapai 83% penduduk  Libya  selama kekuasaannya, semua pelayanan kesehatan sampai berobat keluar negeri dibeayai oleh pemerintahnya. Setelah empat puluh tahun berkuasa pangkatnya tetap Kolonel, bagaimana sikapnya  kepada golongan suku yang tidak suka dengan dia, sapakah dihadapi dengan   kebengisan ego atau dengan  kebijakan yang elegant ? Kok diberontak dan dibunuh dengan anaknya sekalian dipertontonkan diruang pendingin di pasar daging beberapa hari, dimakamkan dimakam terahasia – kena apa, apakah perlakuan yang demikian itu setara dengan dosa kepada rakyat dan Negaranya ? Saya menduga Muamar Qadaffi masih belum bisa memuaskan rasa iri dan dengki dari pemimpin puak puak yang punya sejarah sendiri dari benci dan irihati antar mereka, iri hati dengannya,  belum terintegrasi dalam satu bangsa Lybia yang makmur.
Bisa ditandai juga bahwa kebetulan diwilayah wilayah yang tersebut diatas      ikatan kesukuannya, bahkan ikatan puak puak mereka begitu mendalam dalam waktu yang sangat lama berabad abad terikat dengan dendam dan hutang budhi. Jelas diwilayah itu sangat jarang lahan pertanian yang bisa menampung satu masyarakat berjumlah besar, melainkan terpencar pencar dalam jumlah yang sedikit, baik itu merupakan oasis maupun lembah sungai – wadi masih bisa mendukung vegetasi selama musim hujan yang kering waktu kemarau panjang. Bila sebagai bangsa saja tidak  diupayakan dengan konsistent memperkuat pondasi kebangsaannya oleh masyarakat mayarakat  yang mendiami lokasi lokasi wilayah itu, sedangkan alam juga tidak mendukung terbentuknya nasionalisme yang wajar, ya gimana bisa terbentuk satu “nation” untuk mempertahankan integritas masing masing Negara dari wilayah itu ?
Sebenarnya sejarah membuktikan bahwa  ”nation building” tidak saling berkait dengan adanya feodalisme maupun despotisme dimasyarakat itu, melainkan  tingkat perkembangan masyarakat itu sendiri.  Di kurun waktu zaman ini “nation” masih sangat diperlukan untuk mempertahankan hak hak ekonomi satu Negara di wilayah, itu,  karena azas kapitalisme sangat mengincar sumber daya alam dimana saja, tanpa mempedulikan rakyat setempat. Nasionalisme hanya bisa mencegah secara moral sedikit saja hak satu bangsa atas sumber daya negaranya dengan mencegah “penjualan bangsa dan kekayaanya” dengan azas Phragmatisme yang dangkal.  Bupati Buol, narapidana Amran Batalipu, serangkaian dengan Hartati Murdaya Poo yang calo, untuk menjual sumberdaya Negara ini kepada asing, setiap mereka tidak akan merasakannya karena azas phragmatisme yang dianut mereka, "buat apa keluar uang sendiri bila dari luar datang mengalir ?"
Saya dengar, bagaimanapun perilaku Saddam Husain, yang kasar dan despotik, sebagai kepala Negara masih tetap mengupayakan bangsannya bangsa Irak, hidup kecukupan, yang sakit, yang sudah uzur disantuni dan yang muda diberi lapangan kerja. Despot bewatak keras ini memerintah selama 24 tahun. Apakah dia memperlakukan bangsanya yang risih dengan kekuasaannya yang absolut dengan kebengisan dan egoisme, atau elegant seperti Ratu Sirikit terhadap orang yang muak terhadap adat Feodal dari Dinasti Rama di Thailand ? Hamya orang Irak sendiri yang tahu. Adapun gesekan antara puak antara shiah dan sunni, sebenarnya harus disadari pasti ada, antara Arab dan Parsi pasti ada, antara penduduk Tikrit ( tempat kelahian Saddam Husian) dan penduduk Bahdad mestinya tidak ada perbedaan perlakuan  secara material, apakah nasionalisme Irak telah terhapus oleh gesekan itu sehigga negara dan bangsa Irak porak peranda ?
Nasionalisme Nippon Teikoku dan Nationalisme Jerman Hitler, akhirnya menjerumuskan rakyatnya dalam perang dunia ke II, bangsa Jepang dan bangsa Jerman  juga sangat menderita, merusak kehidupan ekonomi bangsa2 seluruh Dunia. Sekarang dunia menyaksikan tingkah egoism yang menyedihkan dari suku Yahudi, sudah mulai sadar akan kekeliruan sikap itu.
Saya kepingin, sebagai cucu bung Karno, Puan Maharani bisa menyalakan api nasionalisme secara elegant, sehingga rasa berbangsa dan pengabdian kapada bangsa dan Negara bisa merasuk sampai  merasuk dalam tulang sungsum, sehingga tidak ada lagi cecunguk macam Amran Batalipu, macam Suryadharma Alie, macam Jop Ave, sukur pentolannya sekalian Jendral Suharto tidak akan ada lagi diantara kita. Karena apa ?
Dari google: sejarah Aljazair, Sejarah Lybia, Sejarah dinasti Pahlevi.
Suharto, Reza Khan Pahlevi (raja Iran sesudah inavasi Inggris Rusia th 1925), Ibnu Saud sesudah pemberontakan dari kasultanan Turki, Assad hingga sekarang adalah putranya, Hussain dari Jordania sampai sekarang adalaha putranya,  mereka sama hendak atau sudah mendirikan wangsa monarchy dari hasil kemelut  gerakan pembebasan abad 20, dengan pemerintahannya yang dispotik, persis seperti Napoleon Bonaparte, yang juga gagal setelah generasi kedua dinasti itu. Hanya satu dnasti Ibn Saud dari jazirah Arabia yang sampai sekarang mendiami jazirah Arabia temasuk Makkah dan Madinah, karena penduduknya yang sangat sedikit dan terpencar pencar, kaum nomad Baduin yang sudah sangat berterima kasih dengan dibiarkannya sisa sisa jahilliahnya mengenai hukum sipil dan gender, berkat dukungan hukum  yang kaku khas dari suku Arab  diadopsi oleh aliran Wahabiah dan wahabiah menjadi aliran Islam Negara Saudi Arabia.
Sedangkan Suharto gagal meskipun dengan usaha keras mendasari monarchynya dengan KKN dan P4, perlawanan rakyat bekas perkebunan penjajah selama 350 tahun mencapai 70 % lahan subur di Hindia Belanda,  yang diredistribusi oleh Republik Indonesia rezim Sukarno, menurut UU Pokok Agfraria tahun 1960, petani penerimanya oleh konflik horizontal yang di-backing-i oleh Orde Baru, lantas dibantai dan ditindas, menjadikan  Orde Baru Suharto pemenang tanpa tanding, tidak lain karena kualitas penerusnya dari generasinya sendiri yang lemah  dalam watak leadership dan idealisme, yang lain mau meniru ?*)


Kamis, 13 November 2014

SAUDARAKU SETANAH AIR, TETANGGAKU KALIAN BISA KELIRU, KAMI SEMUA BAYAR KELIRUMU ITU.
Rumahku di complex perumahan menengah, semula sesudah sekan puluh tahun pemilik sudah ganti tiga kali, perumahan dibangun menjadi complex manengah atas. Sekarang walau complex perumahan itu sudah punya jalan tembus kemana mana, lebar bahkan kembar, tapi relique jalan  lama yang untuk masuk komplex membelah kampong kuno masih ada dan merupakan jalan favouritku. Aku tahu benar dalam kampong kumuh itu masih tinggal bekas buruh tani, bekas tani gogol, mereka banyak yang sudah meninggal karena tua, kaum tukang, dan buruh dari desa yang jauh jauh ngekost, satu kamar 2,5x3 meter. Meskipun kami tingal di complex perumahan dan mereka tinggal di kampong yang gangnya hanya setengah meter kami tetap bertetangga satu RW.
Secara sosiologis kami terpisah jauh, karena saya termasuk kaum priyayi yang tidak berkesempatan atau ragu korupsi dan mereka petani yang terusir dari lahannya. Inilah suatu berkah bagi kaum menengah seperti saya, tinggal di komplex perumahan yang dibangun dipinggir kota pasti bekas sawah atau tegalan, pasti menggunakan jalan  yang membelah kampung  atau desa kuno, tetap dengan keadaan seperti semula, jadi kampung, hunian itu dengan cepat makin padat dengan  pendatang, makin pengap dan ramai, jalan itu dipakai bersama antara penghuni complex dan penghuni kampong, sedangkan koplex perumahan makin di-rehab jadi rumah tingkat, bahkan dua keveling dijadikan satu, banyak rumah para poruptor yang bertebaran megah disitu, mereka aman aman saja, bahkan anak istrinya gambarnya terpampang di becak becak terenyum bangga sebagai caleg pusat dan daerah Aku tetap lewat dengan jeepku yang semakin tua ( lebih dari 30 tahun) mereka semula banyak jadi tukang becak, tapi sekarang campur aduk andara pejalan kaki dan orang orang muda pengendara sepeda motor, sedangkan punggir jalan kenangan ini penuh dengan warung segala rupa berjejal diantara video rental kelas lesehan untuk memincuk anak anak sekolah nge-game dan mengintip blue film.padahal didepannya ada gedung megah punya orgsnisasi Islam.
Dari jumlah suara peghuni kampong inilah suara pemilih dalam pemilu legisislatip pusat dan daerah secara massal ditanggok, misalnya Wisnu wardhana bekas pimpinan PD, loncat jadi pimpinan Hanura, dia  yang kesohor dan wakilnya Musafak Rouf dari PKB yang ngantor terus meski sudah dipecat saking cintanya pada pekerjaanny di DPRD sebagai wakil pimpinan. Keadaan inilah yang memaksa saya berfikir, kena apa JKW/JK terpilih jadi unggulan Executive Presiden dan Wakil Presiden  tapi KMP malah  merajai DPR. Kok ironis sekali.
Inilah satu satunya jembatan untuk pikiran saya menunju ke saudaraku di hunian padat yang extrim menghilangkan  80 % privacy  penghuninya. Aku perkirakan jiwa mereka juga berontak tanpa daya dengan keadaan itu. Dari situlah jurkam jurkam pemilihan umum legislatip pusat dan daerah, executip pusat dan daerah menanggok suara. Aku tahu stereotypes dari para jurkam kampng ini, mereka cenderung perperawakan berisi, bahkan gemuk mentes,  pakaian mirip seragam pak Lurah, gampang bercanda dengan ibu ibu,  dan bisa ngengajak sejenak melupakan keadaan hidup mereka yang berdesakan tanpa privacy itu, mereka sulap sejenak menjadi  keadaan yang menyenangkan dalam kerumunan dan berdesakan dengan joged bersama saling senggol, akhirnya mereka tahu sejenak kenikmatan bergerombol berjoged dengan irama yang merangsang,,  memberi oleh oleh kepada keluarga untuk tidak repot hari iru. Ya itu saja sambil membawa identitas kelompoknya.  Bukan dilatih untuk membeberkan program para calon yang mereka dukung. Jadi si wakil legislatip hanya mengandalkan nomer urut dari identitas kolektip partai saja, bukan nama mereka. Jadi si wakil legislatip hanya mengandalkan nomer urut dari identitas kolektip partai saja, bukan nama mereka. Toh hampir semua nama wakil legislatip tidak akan diingat oleh para pemilih. Disini kaum sudrun ada kelebihan dalam mengelola kelompok dengan menjual do’a dan lesehan, dangdut dan gambus, dakwah canda, joged serabutan semacam trans bersama dan beaya dipikul oleh pengais kesempatan setempat yang ingin naik daun jadi RT ( e e mereka ini juga dapat duit dari ratusan migran desa masuk kota, bukan gratis kerja sukareala) ,  lima tahun kedepan.
Saudaraku, kalian bisa salah pilih orang  untuk menjadikan anggauta legislatip pusat dan daerah, seperti para preman yang saya sebut diatas, yang diambil dari daftar urut  partai untuk caleg pusat dan daerah, pejabat executive pusat dean daerah, seluruh Negara membayar buat kekekeliruan itu, toh anda tidak kehilangan apa apa  meskipun segera anda tahu kekeliruan anda, jadi seandainya mereka yang anda pilih jadi wakil di legislatip itu hari ini ketiup angin prahara dan hilang anda tidak akan  mencarinya, kayak dua preman yang ngilang diatas, atau si Batu Gnjo yang rumahnya di Bogor, atau si Bersihrapi dari ex Ketua Partai Demokrat dalang hambalang yang mngkin sekarang ditahan di KPK, yang membangun kroni dari sana, karean uangnya trilyunan di Singsapore. Tapi bila ndak ada apa apa, seluruh Bangsa ini membayar kekeliruan ini sangat mahal, bukan saja uang yang mereka curi, tapi ke sableng-ngan-nya membuat kerusakan yang sangat besar untuk Negara ini yang sulit diperbaiki selama limapuluh  tahun kedepan, akibat tingkah polah mereka.
Bedanya dengan pemilihan Presiden dan Wakilnya adalah, identitas  calon yang dikedepankan. Cuma itu, calon Presiden dan Wakil Presidan kan hanya itu, lebih  bisa mrmberikan kesan  dekat dengan hati mereka,meskipun anda juga tidak tahu atau lupa rekam jejaknya selama ini, itu saja, iya kan ?.*)

Jumat, 07 November 2014

DIALEKTIKA ALAM, DIALEKTIKA SEJARAH DAN IKHWANUL MUSLIMIN DI MESIR.

Bila diketik di google dengan kata kunci “dialektika” tentu akan keluar segala urian mengenai “dialektika pembebasan” yang rumit dan panjang lebar mengenai pembebasan fikir. Padahal dilektika alam adalah aksioma dasar yang terjadi di alam benda , alam materi-energi, yaitu:
Dalam alam kasar matter-energy ini ada hukum “mendua yang tak terpisahkan”
 Untuk menerima keadaan alam yang memang begitu, misalnya  "hidup"  dari segala kehidupan adalah dua yang tak terpisahkan assimilasi dan dissimilasi, artinya mengambil dari alam sekitarnya senyawa kimia dan menguraikannya dalan tubuhnya dengan mendapatkan energy untuk kegiatan hidupnya, selama keduanya seimbang ya namanya "hidup" sempurna dalam tataran kehidupan nabati dan hewani.
 Pembagian "rwa binedha" secara ini sangat  membantu ilmu Biology yang mengenai benda-hidup.
<Membagi dua suatu keadaan atau benda di alam ini seperti mebelah buah jeruk, bisa dengan arah tak terbatas, akan didapatkan dua bagian yang sometris sekali. 
Bila hidup ditinjau dari ilmu sosiolagi pembagian rwa bhineda dari sisi bahwa masyarakat  manusia hidup ini bisa dipandang dengan membelahnya  dua sisi:  benda dan sisi rokh, yang memang rwa binedha. simetris mendua yang tak terpisahkan, maka melahirkan ilmu sosiolgi profetik, disatu sisi  Kenabian dari Allah - dan disisi lain kemajuan badaniyah, dari sisi benda. Keduanya benar benar rwa bhineda yang tak terpisdahkan dan sama sama penting.
Yang berkutat dengan kehudupan pribadi masing masing berjuang dan kehidupan species yang merupakan kehidupan bermasyarakat walau hanya untuk kawin/ mempetahankan species, atau harkat genetisnya memang makhluk sosial seperti rayap atau semut. “Hidup” manusia sudah lain, hidup diantara alam alam kosmos, yang berdiumensi banyak, bisa dipandang sebagai kehidupan wadag dan rokh, dimana wadag menganut hukum keaneka ragaman hayati, dan roh adalah sama dan setara, yang  sangat berbeda dan tak terpisahkan, dengan adanya rokh ini mengisyaratkan bahwa rokh akan sama derajadnya dihadapan Allah.- Mengisyaratkaan kehidupan bermasyarakat yang saling menghargai, kehidupan social yang adil dalam gender umur kelas/cara mencari nafkah. Seperti positive dan negative, seperti siang dan malam, jantan dan betina dan seterusnya. Hal ini sudah ditemukan oleh kebudayaan manusia yang paling kuno di India prinsip rwa binedha dan Tiongkok prinsip im dan yang.
Ada hukum “ sebab dan akibat” Yang oleh masyarakat Hindu dari dulu sekali sudah menjadi prinsip hidup di dunia yaitu hukum karmapala, sebabnya pasti lebih dulu dari akibatnya, orang tidak bisa lepas dari karmanya sendiri, harus dibayar kapanpun di kehidupan kehidupan manusia, diadakah teori inkarnasi/ timbal lahir kembali di dunia.  Masyarakt hindu ini meloncat pemikirannya. Yang semestinya hukum sibab dan akibat itu hukum benda. sebabnya dulu baru akibatnya.Di ajaran islam tidak diberikan sebagai acuan hidup yang akan datang di dunia, disebut re-inkarnasi. Hidup si Fulan ya sekali ini, ndak usah neko neko. Kedholiman dalam ajaran islam, menurut  sosiolgi profetic, perbuatannya dihisab oleh Allah, taubahnya kepada Allah, penentunya ya Allah. makanya selama hedup ini manusia harus membimbing dirinya  untuk transcend - malambungkan bhatinnya naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan dua sifat Allah Pemurah dan Pengasih. Tidak perlu menunggu re-inkarnasi, tidak perlu dihisab sesudah mati, karena disana tidak ada amal jai'ah manusia lagi, amalnya putus..

Ada hukum “pertumbuhan dan perkembangan” dimana dalam alam pertanian dimengerti bahwa tumbuhan mesti tumbuh sel selnya menjadi banyak dulu, secara kuantitative baru pada tahap tertentu artinya tumbuhan pada umur tertentu atau pembelahan sel sel secara vegetative atau pembelahan menambah jumlah sel sampai tingkat tertentu baru terjadi pembelahan reduksi/pembelahan generatip artinya jumlah chromosome dalam selnya menjadi separo yaitu sel telur dan sel tepung sari, sel dengan kualita baru, ini namanya perkembangan. Makanya petani mencangkok cabang yang telah berbuah, pasti nantinya akan cepat berbuah karena sel sel pucuknya sudah mengalami “perkembangan” dan masih banyak lagi contoh hukum alam yang satu ini. Dalam sosiologi profertic, petumbuhan amal ibadah manusia sampai  meningkat, sampai keberadaannya di dunia sebagai rakhmartan lil alamin, ini puncak ketercapaian transendensi pada pengertian sosiologi profetic. 

Ada hukum “keharusan dan kebetulan” yang menguasai kejadian apapun dialam ini, seperti keharusan kiamat yaitu bertabrakannya benda benda langit satu sama lain yang merupakan keharusan karena ruang kosmos dipenuhi oleh kerapatan benda benda langit, tapi bahwa itu terjadi pada satelit buatan yang ditabrak meteor pada saat tertentu itu adalah kejadian kebetulan, yang sudah harus diperhitungkan oleh pembuatnya.   Sosoiligi profetic, bukan mengupas klenik dan energi adhikodrati, tapi mngajarkan manusia bekerja baramal sholeh, seperti nabi Musa bekerja dengan nabi Kidir mendirikan tembok rumah kuno yang miring hampir roboh, yang mendapat protes dari miridnya nabi Musa. 

Hukum hukum alam semacam ini dihimpun dan dalam kebudayaan manusia alam pikiran manusia, pemikiran  mudah di sistimatik-kan dan diatur tidak mudah diselewengkan. Masih banyak hukum alam selain yang menjadi contoh diatas yang didapat dari google dalam bahasa Inggris dengan kata kunci bahasa Inggris “dialectic” tidak dalam bahasa Indonesia “dialektika”
Dialektika sejarah manusia didesak oleh motor utamanya kepentingan ekonomi, kepentingan perut. Era demi era silih berganti. Mengacu dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk individu dan makhluk bermasyarakat yang dalam kesatuan yang tak terpisahkan, masih dalam tahap kehidupan hewani.
Di Mesir, Negeri paling kuno manusia sudah berbudaya, berkat Sungai Nil yang meluberi tanah tanah yang menjadi amat subur dilembahnya, merupakan negeri Mesir, dengan piramida piramida yang merupakan bangunan bikinan manusia sangat besar sejak ribuan tahun sebelum Masehi.
Tidak heran bahwa tanah tanah itu diperebutkan dan dikuasai oleh penduduk Mesir dengan segala cara, tetap saja harus ada yang bertani disana yang artinya mengerjakan kerja berat mengangkat dan mengangkut. Begitu suburnya lembah Nil ini sehingga makan buah gulma berupa ceplukan saja masih sangat lebih baik dari terbuang dipadang pasir.
Masyarakat Mesir juga mengalami pertentangan pertentangan seputar hak atas tanah yang subur ini tentunya, baik dengan bangsa lain maupun dengan bangsa sendiri. Segala dalil dan kecerdasan para Dewa dan Dukun Mesir telah digunakan untuk membela kepentingan Pharaoh Pharaoh sepanjang ribuan tahun untuk menguasai hasil kesuburan bhumi sungai Nil ini.
Islam telah datang ke Mesir sejak zaman Sahabat Nabi masih menjadi Khalifah menggantikan Rasulullah, dan jelas membela kepentingan kaum Fellahin/Petani. Ada hadist yang menceritakan bahwa seorang Gubernur di Iskandaria dikirimi satu tulang selangka busuk yang ditoreh pedang kepadanya oleh salah satu sahabat Nabi yang menjadi Khalifah, karena mengusir gubug reot orang setempat yang merusak pandangan istana yang dibangunnya. Begitu kiriman itu diterima  pengusiran si miskin dihentikan ( konon si miskin itu orang Yahudi, jadi Islam jelas tidak mengikuti azas stereotype).
 Menurut sumber dari: id.wikipedia.org/wiki/ikhwanul muslimin masa masa  awal.  Singkatnya -Ikhwanul Muslimin didirikan pada tahun 1928 bulan Maret, oleh pedirinya Hasan al Banna dan enam kawannya. Tahun 1934 menerima anggauta muslimah. Tahun 1948 ikut berperang melawan Israel. Organisasi ini dibekukan oleh Perdana Menteri Mesir Fahmi Naqrasyi tahun 1948.
Hasan al Banna dibunuh bulan Februari 1948. Ikhwaul Muslimin direhabilitasi tahun 1950, pada
saat Perlemen dipimpin oleh Mustafa al Nuhan Pasya.
Kaum militer dipimpin olrh Muhammad Najib mengajak IM bersama sama menggulingkan Raja Farouk, dtolak oleh IM, yang menganggap revolusi penggulingan monarchi ini hanya untuk diganti dengan kaum mliliter, akibatnya IM dianggap tidak revolusioner.
Anwar Sadad membebaskan anggauta IM yang pipenjara tahun 1970, Ismail Tamisani memimpin IM, menempuh jalan moderat tidak bertentangan denga Penguasa.
IM menolak Al Qaeda, menolak terorisme, meperjuangkan terbentuknya “Dien” yang berazaskan Islam, ( suatu bangunan masyarakat yang monolith berazaskan sepenuhnya pada Islam) dengan landasan:
1.       Tujuannya adalah Allah –Allahu ghayatuna
2.       Rasulullah adalah teladan kami – Ar Rasul qudwatuna
3.       Al Qur’an adalah landasan Hukum kami—Al Qur’an anshinuna
4.       Jihad jalan kami—Al jihad sabiluna
5.       Mati sahid dijalan Allah cita cita kami yang tertinggi—syahid fisabilillah asma amanina
Sebagaimana yang diketahui umum ini adalah  cita cita seorang muslim/muslimah untuk mewujudkan dan melandasi “dien” yang didambakan. Singkatan dari sumber diatas selesai
Tidak mengherankan bila fellahin yang ribuan tahun hasil kerjanya dirampas kelas feudal dan militer, merasa jauh  dari “ dien” Yang di cita citakan, fellahin/petani penggarap yang paling rendah mengerti hanya seputar mengisi perutnya sekarang ( kehidupan hewani). Meskipun Negeri Mesir sudah menjadi kesultanan lama sekali, Saya yakin bahwa kaum fellahin masih terbelakang hingga sekarang. Sedangkan kebenaran sejarah mengenai pertumbuhan dan perkembangan masyarakat manusia mengenaI Individualisme dan sosialisme atau kehidupan bersama saling menghidupi sasama manusia dengan rokh yang setara) sebagai pasangan yang tak terpisahkan, masih butuh waktu yang panjang, hingga “dien” terbentuk tanpa cacat. Sebab sebelum itu masyarakat Islam sebenarnya sudah dibekali dengan azas yang diikrarkan setiap saat : Bismillahirakhmanirakhim, ini tidak diarahkan mengentas kaum fellahin, keenakan jadi tuan tanah. Alih alih mengadakan land reforn Sulat Muhaammad Ali pada abad 19 oleh situasi yang ada malah khawatir dia ditinggal oleh psukan perangngya kaum Bedun, membuat peraturan memanggil kaum shaikh Beduin yang menggembala ternak . dihadiahi tanah pertanian secara royal asal mau pertempat tinggal di desa desa, mengurusi pertanian, apa ini jadi pertuanan tanah yang dibuat oleh Sultan yang Islam, secara tidak langsung menodai  azas Islam sendiri.yaitu persamaan hak dan kuwajiban di hadapan Allah. Apakah turunan para shaikh dan suku baduin ini bukan jadi intinya gerakan ikhwanul muslimin yang secara fisik kaffah tapi secara kejiwaan adalah egois dari pemilikan tanahnya yang dipertahankan mati matian terhadap para fellahin ? dari google kata kunci 'Egypt. Rural Society' 

Menurut dialektika sejarah, perkembangan masyarakat manusia ditentukan oleh cara mereka mengorganisasi masyarakatnya untuk mengisi perut kehidupan hewani yang pada makhluk manusia telah bergerak menuju kehidupan rokhaniah yang dicapai dengan kesamaan rokh. Bukan masyarakat pengumpul hasil alam untuk dimakan menjadikan masyarakat Patembayan ( hubungan communal masyarakat kuno), Masyakat yang mengorganisasi diri dengan dipimpin oleh Jagoan berkelahi, menjadi msyarakat Despotis, dengan bantuan intelektualitas menjadi masyarakat Perbudakan. Despot yang turun temurun menguasai tanah jadi msyarakat Feodal, dengan petani pembayar pajak hasil bumi. Revolusi Perancis untuk meruntuhkan Dinasti Feodal melahirkan masyarakat Republik kaum borjuis (pedagang dan industrialis) meskipun sangat dibantu oleh Petani pembayar pajak hasil bumi yang merupakan income utama kaum Feodal. Menghasilkan petani merdeka. Kemudian menciptakan masarakat yang demokrasi. Setelah para Kapitalis berebut bahan baku dan pasar hingga terjadi Perang Dunia Pertama (1914-1917) dan Perang Dunia Kedua ( 1939-1945) banyak Negara Europa menjadi “welfare countres” disamping mencari untung sebesar besarnya juga menciptakan masyarakat yang berkemakmuran merata.
Disini keutamaan “Dien” yang dicita citakan oleh Ihwanul Muslimin tidak menyertakan kaum tani pembayar pajak hasil bhumi, mungkin kaum IM ini sebenarnya adalah tuan tanah dan pedagang hasil bhumi, sehingga keutamaan azas hidup “Atas nama Allah yang maha Pemurah dan Pengasih” tidak akan “sinchron” dengan dasar nafkah mereka. Ikwanul Muslimin bukan fabrikan yang memintal dan menenun sendiri kapas Mesir yang panjangnya istimewa untuk dijadikan kain halus mata dagangan utama, jadi tetap tidak bisa meninggalkan azas cemar sebagai pedagang hasil bumi ( yang memanipulasi stock pangan) atau tuan tanah untuk membentuk “Dien” yang dicita citakan bersama. Jadi kaum Fellahin tetap tidak terangkat nasibnya.  Wong nyatanya yang mengintroduksi “land reform” di Mesir adalah kaum militer muda (ERCC - Egypt Revolutonary Central Command) – Letnan Colonel Gamal Abdul Nasir, Kum militer ini sudah berupaya dengan segala kekurangannya.
Tidak heran sekarang kaum militer menahan Presiden Mursi dan menuduhnya korupsi, membekukan Ikhwanul Muslimin tanpa ragu ragu dengan kekuatan militer dan intelligence mereka, mengetahui bahwa IM tidak berakar pada mayoritas sakyat.
Apakah ini benar bahwa Presiden dukungan Ikhwahul Muslimin korupsi ? Apa benar bahwa Ikhwanul muslimin tidak berdaya menghadapi kaum militer Mesir yang mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang ? 
Apakah kaum terpelajar di Mesir tidak mempelajari sisiologi profetic yang ujung ujungnya berupaya transcend mencapai derajad rakhmatan lil alamin ?
Apalagi kita disini baru sampai pada bukah dan gamish *).  .  

Sabtu, 01 November 2014

BERSIAPAH MENGHADAPI FAJAR JAMAN TERANV BENDERANG

BERSIAPLAH  MENGHADAPI FAJAR JAMAN TARANG BENDERANG.
Pengembaraan saya dibidang sejarah Bangsa Indonesia dan sejarah kehidupan bangsa bangsa lain, ternyata sejarah  manusia dari zaman ke zaman,  98% saya dapat dati tulisan para “Sastrawan” yang 2% dari pembuat catatan apa adanya jaitu “Journalist”.  Lha saya sendiri berpikir bebas malah tidak dihitung dalam Public Journalis, karena ndak punya Boss. 
Gitu dikalangan Dinas Purbakala para Pegawainya mengenalkan pada anggauta publik mereka adalah  otoritas dalam kesejarahan,  padahal nyatanya semua mereka ya bersumber pada tafsir “hujah” orang orang sastrawan jaman dulu yang terang terangangan mengabdi pada Raja.            
Makin lama telah lewat waktu satu  zaman,  makin langka sumber dari para journalist dan makin banyak  sumber dari para sastrawan. Bahkan dengan sangat kecewa saya membaca Negarakrtagama yang disalin dalam bahasa Indonesia oleh sejarawan Prof Slamet Muljono, disitu juga diungkapkan perbantahan para Sejarawan local maupun asing banyak keterangan yang bertentangan  mengenai tafsir permainan kata dari bentuk tulisan puisi “kekawin” dengan bahasa Jawa kuno yang indah namun sulit dimengerti, dan jelas tidak berazas Jurnalisme dengan lima W-nya. ( Who,What, When, Where, Why)
Jadi semakin ruwet, sebab kala itu Empu Prapanca lagi kena marah dari Rajanya, malah pangkatnya dilorot. Jadi sang Prapanca berusaha agar paduka Raja ingat dia bila membaca kakawin karangannya. Negarakertagama. ( mesitnya ya memuji muji setinggi langit sang raja dan leluhurnya, misalnya Ken Endog yang istimewa perempuan desa  yang didemeni Bhatara Brahma, berputra Ken Arok. Pendiri wangsa Girindra, wangsa dari sang Prabhunatha Majapahit.
Pembuat catatan yang paling tua yang sering saya temukan di sitir di tulisan sastrawan sejararawan ini adalah Thome Pires seorang pengelana rahib Katholik dari Portugal, ada lagi tukang bikin jurnal dari China. Saya sudah pesimis untuk bisa menengok masa lalu misalnya zaman Kerajaan Majapahit, seperti  apa adanya.
Karena saya  mengalami semdiri, kejadian tahun 1945 bulan Nopember tanggal 10, perlawanan Rakyat Kampung Kampung seluruh Surabaya menentang, tidak menggubris ultimatum Tentara Sekutu, yang Jendralnya mati dalam  clash senjata antara massa rakyat Surabaya dengan pengawal Jendral Sekutu yang sombong.  Selanjutnya mereka itu bukan melakukan perlawanan ngawur, tapi secara frontal melawan ketiga angkatan Perang sekutu angkatan Darat, angkatan Laut dan angkatan Udara, di bukit bukit barat Surabaya ratusan pillbox merupakan garis petahanan mulai dari rawa dan tambak di Benowo keselatan perbukitan Tambakboyo, hingga Wringinanom tepi sungai Brantas, dengan pillbox/sarang senapan mesin ratusan buatan Jepang, karena Jepang tahu betul sipapun kavaleri tidak berani ke Mojokerto lewat jalan besar Krian tanpa membersihkan wilayah utara jalan dan selatan jalan supaya  supply bahan bakar Kavaleri dan konvoi truck personnel Tentara Sukutu, tidak dipotong ditengah jalan. Sedang yang datang ke Pelabuhan Surabaya bukan pasukan infanteri yang besar jumlahnya tapi pasukan komando dengan tentara sewaan tradisional kaum Gurkha dan sdikit NICA. ( di blog  garudamiliter.blogtspots.com. di post "palagan" Surabaya 10 November 1945)- ini menunjukkan tidak semua militer antek Suharto/orde baru.
Front orang kampong dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) lasykar rakyat campur aduk, sepanjang sepuluh kilometer ini mampu bertahan selama tiga bulan baru tembus, karena harus mundur dilambung sejauh dari Lamongan  di utara ke selatan lewat Mantub   ke Gempol Kerep dan Watudakon dari belakang arah barat Jetis,  sisi belakang garis pertahanan gabungan Laskar Rakyat Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, angkatah Laut dan angkatan Udara Indonesia sedang TNI masih belum solid di level bawah.  Ada dua pesawat Spitfire ditembak jatuh oleh Pak Gumbreg, dengan meriam ARSU – Boffors berlaras ganda,   baliau gugur hancur brsama boffors nya  dengan pesawat pemburu Spitfire lawannya, beradu kepala, masih untung beiau makamnya dipindah di makam Pahlawan Ngagel.  Ternyata secara Nasional sekarang perlawanan rakyat itu bukan kejadian  apa apa atas tafsiran Sejarawan anteknya Jendral Suharto, Prof Dr  Nugroho Notosusanto, dihadapan orang yang masih dengan sadar mengalaminya sendiri. Dinas Purbakalanya dan Sejarah ya masih itu, apalagi yang Purbakala, yang sekarang saja mereka berkutat di kakawin dan sastra yang bukan journal sejarah. Sedangkan bukan rahasia lagi mereka juga meloloskan artefak sejarah diperdagangkan oleh HJH. Maknya sangat tertutup.
 Untungnya zaman ini sudah ada google  ada blogger, ada twitter,  yang isinya,  informasi, dan reaksi masyarakat luas.  Saya merasa ini adalah fajar zaman terang benderang, dibidang apapun kegiatan manusia. Jadi setidaknya informasi pengenai pengetahuan manusia yang sifatnya bukan teknis pelaksanaan atau teknologi murni, bersifat populer selalau bisa didapat dari sumber sumber ini, dan sumber siaran TV semacam National Geography, semacam History,  semacam Discovery Channel siaran yang harus dlihat dengan cerdas. Jadi seorang menteripun bisa belajar dari sini,  bisa mepertajam visionary visionary yang bisa mengilhami rakyat demi kebaikan, yang tidak dipunya semua orang.
Umpama orang awam sudah bisa mengerti fungsi setiap jaringan dalam tubuhnya, sudah bisa mengerti satuan hidup paling dasar yaitu sel sel pembentuk jaringan, dari internet.  Sel adalah batu batanya kehidupan, dan benar benar mempunyai potensi untuk menjadi fotocopy dari organisme tempat dia bergabung swebagai “clone”. Jadi gampangnya saya Subagyo, semua sel sel saya dari jaringan manapun di tubuh saya berpotensi menjadi wujud saya (entah pikirannya). Tapi bahkan sel sel GPS di otaknya ya bisa sama ( GPS – Geo Positioning Sistem- adalah informasi letak suatu tampat bisa di-instal di Hand Phone dan ada di otak  ya – sama, ada susunan materi code  nya). Jadi mestinya clone clone saya yang asalya dari set sel saya ya sudah punya system GPS dari saya, salain itu, sistim memori  apa lagi yang clone saya - dapat dari saya ??  
Jadinya  saya sangat terkesan pada pesan agamawi yang manyatakan semua orang itu besaudara. Itu bukan gesture kemanusiaan tapi analogi dengan sel sel saya yang triliunan, semua potensial bisa menjadi bleger saya memang asalnya ya saya,  jadi mereka sel sel saya ini, memang besaudara dekat sekali. Tapi apakan mereka ( clone clone saya itu sadar bahwa mreka itu sama sama Subagyo) Bahkan nama saya saja siapa yang kasih tau, gimana caranya wong sel sel ini belum jadi saya ?
Kenyataannya, bagaimana bisa, umat satu agama saja bisa saling membunuh saling menghalalkan darahnya untuk ditumpahkan, hanya karena kurang informasi saja, semua masih “katanya” si Fulan.  Kok kayaknya sangat primitip kayak sebelum ada PC, belum ada Mbah Google, belum ada twitter, belum ada blog dengan pemikiran bebas, jadi orang masih bisa mencari sendiri, jadi bukan model berpikir cara conformis apa kata Ustadz apa kata Guru apa kata Pimpinan
Lagipula penyimpangan dari aliran pokok ini ya dipikir oleh bukan kalangan bangsa kita tapi kalangan bangsa lain, yang telah berpikir menukangi agama agama sebelumnya, untuk kepentingannya diwilayahnya sendiri, kok ya ndak mikir,  mereka itu kepentingannya apa ?Kok  seriusnya  hanya berjoged saja, kayak robot, wong belum jadi robot. *)

Rabu, 29 Oktober 2014

APA YANG HARUS DIMILIKI OELH PEMIMPIN BANGSA INDONESIA ?
Atau  katakana  saja : KEMAMPUAN VISIONAIR.   Lho kok?
Ya, demikianlah kesimpulan saya setelah merenung lama. tidak bisa dipungkiri, bahwa  akar budaya Indonesia adalah budaya Jawa. Akan ada yang tidak setuju dengan ini, tapi nanti dalam argumennya mesti yang dibuat pegangan adalah bahan sampingan. Suku Jawa adalah mayoritas dari penduduk Negara kepulauan ini, dan azas pokok hidupnya sudah berabad abad merembes keluar dari lingkungan Jawa ke suku suku di pulau pulau sekitarnya.
Hanya azas hidup yang mau atau tidak mau masih dipelihara dalam lubuk hati orang Jawa, yaitu visi kedepan. Umpama pemberian nama dari satu tempat selalu dengan harapan “ mbesuk yen ana rejaning jaman” artinya  kami namakan tempat ini misalnya satu tempat dinamakan sebagai “Salatiga” artinya ditempat itu ada tiga orang yang salah tukang palak ditengah hutan, hingga saat ini menjadi kota namanya tetap Salatiga.  Terus ada pegangan jiwa yang sangat kuat mengenai pambalasan suatu kesalahan pada masa yang akan datang “ becik ketitik ala ketara” artinya dalam bahasa Indonesia *tandai nanti yang baik pasti ditandai yang buruk pasti kentara” . Azas yang tragis juga misalnya “Tunggal jarak mrajak tunggak jati mati” artinya orang kebanyakan yang tidak perprinsip hidup  bakal hidup turun temurun subur makmur   orang orang yang memegang prinsip bakal ketinggalan keurunannya  sedikit dan hidup secara meteriel miskin. Jadi pandangan kedepan sangat populer dikalangan orang Jawa, malah yang di sebutkan dalam ramalan ramalan pujangga Jawa seperti R.Ng. Ranggawarsito, Prabhu Jayabaya  yang  hampir semua orang Jawa berumur lebih dari 40 tahun kenal itu. Ramalan ini juga menyangkut “visionary” kedepan. Ramalan ini beda jauh dari ramalan Nostradamus, atau ramalan para Lama dari Tibet. Sebab paramal Jawa lebih cenderung ke nasib "wong cilik" yang mengandung optimism .
Jadi apa yang perlu bagi para Pemimpin Bangsa ini adalah “ visionary” kearah kegemilangan dimasa depan, yang akan mengilhami rakyat banyak untuk dengan sabar dan berani maju kedepan sehingga mereka lupa akan kepincangan hidupnya dan mampu menggempur gunung mengurug lautan, sebab selain rakyat ya mesti ada ROI (Return On Investmaent) 25 %,  Contoh Bung Karno kita. Dengan sendirinya pengatahuan dan tekad kaum Praktisi juga sangat diperlukan tapi tetap tidak mengilhami orang kebanyakan,  hanya pengalaman yang sepeti dimiliki para praktisi ini bisa mengawal supaya jalan maju tidak keliru yang harus dibayar mahal. Bagi Bu Susi menterinya para nelayan bila dana ada mbok membeayai pesawat “drone” pesawat terbang kecil tanpa awak yang irit dan dapat terbang lama diberi alat sonar pencari grombolan ikan, dilaporkan berkala lewat radio dimana koordinatnya sekarang kan ada alat itu,bisa disebut GPS Geografic Posisitons Sistem bisa di instal di HP,/rumpon  sehingga nelayan berangkat miang ( melaut mencari ikan) sudah pasti bawa hasil tangkapan pulang jadi tidak membuang solar percuma kayak sekarang. Ikut membuatkan “tendak”/rumpon  artinya rumah ikan ditengah laut yang dalamnya 60-100 meter untuk ikan atas agar  ada tempat teduh untuk berlindung – lha dibuatkan tendak atau rumpon nelayan tradisional membuat dari bongkokan daun kelapa lantas diberi jangkar, cukup mahal tapi rawan hilang, kan bisa dibuatkan dengan bahan plastic ? – bantu mreka ya Bu ? *)

Senin, 27 Oktober 2014

MAHABHARAT CERITERA INDIA YANG MAHABHARAT DI TV DIDONGENGKAN ORANG INDIA SENDIRI


CERITERA DARI INDIA DIDONGENGKAN  OLH ORANG INDIA SENDIRI

Saya memaksakan  diri untuk mengikuti acara TV yang penuh dengan iklan yang sudah    membuat saya sangat “mblenger” ( bahasa Jawa) artinya sudah pol-mau muntah,   hanya  mau tahu hikayat dari India yang diceriterakan oleh orang India sendiri  MABHARATA  dan AKBAR YODA Yang dijejalkan  sebelumnya ,dongeng anak anak HATIM.. 
Memang dari umur SMP saya sudah membaca cerita bersambung bahasa Jawa dari satu Penerbit di Semarang dengan judul Mahabharata yang merupanakan saduran dari bahasa Ingris atau bahasa Pali kedalam bahasa Jawa huruf latin.  Ceritanya disusun masih sama dengan aslinya,  dibagi bagi dalam “Parwa” parwa pertama adalah Adhi Parwa menceriterakan tentang Raja Janamejaya  anak  Raja Perikesit yang masih keterurunan ketiga dari Pandawa.  Epos Mahbharata  dimulai dengan seorang pendeta Rsi Waisampayana   menceritarakan kepada Sang Prabhu  riwayat dari leluhurnya. Setelah paripurna mengadakan sesaji besar besaran memberantas bangsa Naga  dibakar dengan api sasaji khusus dinamakan Sasaji Naga.
Cerita  ini dimulai dengan seorang  Maharesi   Kasyapa yang beristeri dua orang  putrti  Dewi  Winata  dan Dewi Kadru.  Keduanaya bersaing keras, sang Dewi Kadru beranak seratus ekor Naga yang semuanya perkasa, sedang Dewi Winata beranak dua telur yang tidak kunjung menetas.  Sangtlah sedih dan gelisah hati sang  Dewi Winata. Saking nggak tahan menunggu netasnya dua telurnya, salah satu telur itu sengaja dipecah, dan keluarlah makhluk istimewa berupa burung besar sekaligus mengapakkan sayapnya yang  bagai atap  sebuah sabha ( pendopo),nemgucapkan salam pada ibunya sekaligus menyesali kanepa sang ibu tidak sabar, burung hebat itu bernama sang Aruna. Menyesalkan  perbuatan sang Ibu sambil member kutukan bahwa dewi Winata akan jadi pelayan dewi Kadru karena kalah bertaruh dengan dewi Kadru menjadi pelayannya,  pembebas beliau adalah sang Garuda makhluk yang sakti dan perkasa, adiknya,  sang Aruna wanti wanti bila melum masanya adiknya yang masih dalam telur jangan diganggu. Selanjutnya sang Aruna jadi kendaraan Bhatara Surya saban hari mengarungi langit dari timur kebarat

Selanjutnya kisah Mahbharata versi Jawa ini diceritakan oleh buku komik karangan R.A. Kosasih yang juga saya ikuti.
Kisah  itu dalam Mahabharata dalam  Amrtamantana, juga diabadikan dalam ukiran melingkari tempayan kuno di Bali yang dikenal oleh Dinas  Pubakala sebagai Tempayan Pejeng ( dengan “e” dari engsel). Kisah para Dewa mengaduk samudra dengan ujung gunung Mahameru sedang tali pengikat adalah sang naga Basuki,  sebelah kepala ditarik oleh para Dewa dan bagian ekor ditarik oleh para Yaksa. Maka lautpun mengental kayak susu yang terus diaduk. Dari  samudara  yang mengental itu keluar kuda putih sang Uceswaras, perikutnya keluar Dewi Rembulan yang menyunggi dikepalanya guci Amrtha – air kehidupan abadi.
Saya tidak bermaksud menceritakan Mahabharata versi saduran dari bahasia Inggris, tapi kenyataannya Mahabharata ini sudah ditukangi di Nusantara Zaman Hindu oleh para cendekia Brahmana setempat  mestinya disesuaikan dengan watak alam dan penduduk Nusantara.  Kemudian juga ditukangi oleh para  Wali sembilan ( wali sanga bahasa Jawa),  penyiar agama Islam di Pulau  Jawa.  Konon  di India  Mahabarata  dianggap  kitab Wedda yang kelima, untuk rakyat jelata, disamping Rig Wedda, Sama Wedda, Atharwa Wedda dan Yajur Wedda. Yang  sulit dimengerti orang banyak. Karena semua keempat Wedda ini hanya boleh dibaca oleh Kasta Brahmana.
Di Nusantara Hindu, Mahabharata diceritakan mulai dari lahirnya para Pandawa dan Para Korawa, banyak hikayat didalamnya yang dihapus, seperti  Lahir dan besarnya Krisna,  sebagi titisan dewa Wishnu,  cerita Amrthamantana, cerita Dhamayanti dan Prabu Nala dsb.
Mahabharata ditukangi lagi oleh Ulama Islam, untuk desesuaikan dengan syariat dan kahidupan Islami, diberi nafas Islam. Dilakonkan dengan wayang kulit. Dengan tambahan azimat Puntadewa anak sulung dari kelima bersaudara Pandawa atau anak Raja Pandhu,  yang namanya Kalimasadha ( kalimat shahadat),  dengan Arjuna yang  istri  syah ada  empat, yang lain banyak,  disini semua istri istrinya adalah anak  Brahmana/ Guru,   adalah pengandaian dari ilmu ( yaitu ilmu syariat, ilmu  tarikat, ilmu hakikat dan ilmu ma’rifat atau tassawuf ) dan lain  penggubahan  sifat karakter seperti Pandita  Durna,  yang selalu membengkokkan ajat ayat dan  menyesatkan mruidnya  para Pandawa yang ternyata murid istimewa, dicerita aslinya Pendeta Durna tokoh lurus tapi bernasib tragis.   
Yang saya tandai cerita aslinya yang didongengkan orang India, semua tokoh yang melakonkan tokoh   sorang Raja, atau seorang Paman, Ayah tiri atau Ibu tiri yang dholim, dikisahkan sangat hyperbolic, kedholimannya berkali kali dan superlative, baru  si pngarang merasa sudah yakin menggambarkan orang yang dholim.
Apakah ini merupakan kebiasaan bahwa masyarakat berkasta kasta yang diatas pasti mendayagunakan kasta yang dibawahnya, melayani kasta atas gratis sesekali atau dirupakah hak prerogative  kasta atasan, jadi tokoh atasan ini tidak dholim. Bila digambarkan secara superlative dan hyperbolic baru benar benar dholim. Kesimpulannya golongan bawah di India sudah begitu tumpul perasasanya karena terbiasa didholimi.

Memeras bawahan dan mencari keunurtngan pribadi adalah watak umum para menager expatrate dari India. Pada umumnya mereka besat kepala, suka dipuji, dan hadiah hadiah, sangan menjat pnatran atasannya orang bule, sangat doyan menairk keuntungan dari gadis gadis srtempat yang mencari suami, tidak untuk dikawin, sebab dinegaranya dai pasti sudah ada istridari perjodohan orang tuanya. Saya kira ini hasil cetakan masyarakat berkasta, yan sudah pupuhan abad. Kmiskinan hang kronis karena jumlah penduduk yang tumbuh tidak terkandali. Makanya penjajah Inggris disana menjadi titisan Dewa mereka diatas para Brahmananya.

Anehnya, dimana saja watak  expatriates dari India ini, mereka sama ( buktikan dulu), jangan cepat berkesan bahwa  praduga saya ini rasialis atau  berazas stereotype. Celakanya di indonesia apabila perusahaan yang baru saja meraksasa milik keturunan China, terpincuk pada Managers yang fasih bahasa Inggris dari India, menyewa mereka sebagai Managers, atau Perusahaan Amerika kepincuk menyewa si tukang jilat pantat ini, ( saya khawatir mereka ada di Freeport Indonesia), maka perusahaan akan menjadi neraka.

Tapi watak karakter dalam dongeng mereka, ,encerminkan susunan masyaraktnya yang berkasta kasta, kemelaratan sistemik karena jumlah penduduk yang tumbuh dengan pesatlah yang  menjadikan  suasana persaingan dan  perebutan rezeki mendasari cetakan watak itu.*)


Kamis, 23 Oktober 2014

GMO   SEKALI  LAGI MENGENAI  HAL INI, KALI INI  YANG MENONJOL WATAK DAGANG.
Bacaan:
:rt.com/USA/097880-agribusiness-gmo lawsuit-seeds
http//www google.co.id/? gws-2d=55l#g+gmo+MIR+162
maize BT 11 X MIR 162 X GA 12
Agrisure Viptera 3110
Updated Sygenta confirm
www.reuter.com.articlre/2014/10/08/china-gmo-syngenta..id Isl3 NOS317320N008

Bagaimana bukan watak dagang, wong gegernya karena penjual   semangatnya memamerkan degangannya sampai  melampaui  kehati hatian janji promosi dagang.
Kejadiannya di twitter dari rt.com/USA/097880 agribusiness-gmo lawsuit-seed. Perusahaan Sygenta Corp.  dituntut oleh  penanam jagung dari 11 Negara Bagian Amewrika Serikat,   kebetulan ada berita bahwa China batal membeli sejumlah besar jagung yang  GMO dari Amerika Serikat 1.45 juta ton senilai 437 billion dollar. Lho kok ? Sebenarnya pemerintah China sudah mengizinkan import jagung GMO  ini, benih GMO dari perusahaan benih raksasa Sygenta Corp. yang nama dagangnya  “Agrisure Viptera” ide membuat benih jagung GMO   jagung ini sangat  baik,  yaitu  jagung yang  dapat menolak serangga pengganggu jenis  Lepidoptera ( bangsanya  ulat yang dewasanya jadi  kupu kupu), padahal ulat ini memang kegemarannya tanaman budidaya  jagung, sayapun sebagai  Agrnomist  emeritus perusaan produsen Pestisida  ya sedikitnya tahu problem hama jagung ini, hanya di Indonesia hama ini  kurang diperhatikan karena murahnya komoditas ini. Hanya sudah sejak puluhan tahun sedikit demi sedikit jagung  local sudah kalah dengan benih jagung dari Cargill dan dari pedagang benih jagung hybrida yang lain yang penennya lebih banyak tapi jenis ini sebenarnya tidak enak di konsumsi manusia melainkan untuk pakan  ayam ras.  Apakah perusaan Cargill atau Kapalterbang ini memakai bahan dasar benih GMO tidak ada keterangan dan tidak ada yang tanya, kecuali berapa tongkol satu batang dan hasil panennya berapa.

Lha ini saking kerasnya dorongan  bayangan  penghematan dari pembeli,  artinya pretani penanam  jagug di Anerika Serikat yang biasanya memakai Furadan  3 G atau 5 G ( bahan aktipnya bernana  carbofuran), ditambah lagi  keterangan dperolehnya izin memakai produk  sebagai bahan pangan dan pakan ternak jagung cultivar GM Agrisure Viptera  ini olen Pemerintahan China yang pemakaian  jagung  per tahun ratusan juta ton, Sygenta  Corp. jadi mabok kepayang, komunique  promosinya bahwa  benih GMO jagung “Agrisure Viptera” ini bisa mengusir semua hama jenis Lepidoptera.  Disamping penngerek tongkol yang sangat merugikan juga hama Lepidoptera yang lain  penggerek batang jagung, hama lundi yan menyerang perakaran.  Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak,  Agrisure Viptera mendapat serangan hebat dari Agrotis ipsilon dan cut worm jenis lain dari familia Lepidoptera di Argentia dan USA,  lain dari komunique promosi yang dijanjikan.
Saya kira semua protein tanaman dihasilkan dengan energy photosintesa, pada tanaman yang sangat muda daunnya masih belum banyak mampu mensintesa protein toxin sukup untuk mematikan ulat Agrotis ipsilon da Agrothis yg lain itu saja. Sedang Sygente saking  senangnya lupa.
Tuntutan ganti rugi ke Pengadila  merembet ke 11 Negara Bagian di AS menuntut lewat Pengadilan, ganti rugi kepada Sygenta karena perdagangan  jagung mandeg  kerugian   dari 11  Negara Bagian AS, senilai I billion US dollar.
Hal ini memicu  tersendatnya penjualan produk jagung ke China tersebut diatas sehingga stock jagung membanjiri pasar dan harga jadi anjlog 11 sen dollar per bushel jagung. Pemerintah  China menuduh Sygenta tidak transparan pada pemakai produknya dan konsumen produk jagung di China,  mengenai kelemahan apa  yang didapat dari penelitian di lapangan yang bisa merugikan konsumen produk  maupun   benih  produk jagung ini. Menurut Sun Tse  seranglah musuhmu dikala mereka lemah . Menurut Islam orang kaya dan pintar itu penyakitnya ujub. Riya dan kibir *)
SOAL PEMASARAN PRODUCTS
Sebaliknya urusan pemasaran produk, saya pnya pengalaman yang unik yaitu pemasaran produk  pestisida monocrotophos, sejenis  racun organophosfat yang larut air, begitu beracunnya insektisida sistemik ini sehingga pemerintah Indonesia Komisi Pertisida hanya mengijinkan formulasi 15 % weight/volume, sehingga pemakainnya di lapangan harus 3 cc/liter sedang produk competitor dari bahan aktip yang lain bisa pas 2 cc/liter. Pendeknya product  Azodrin 15 WSC ini  tidak bisa di pemerkan apa apanya.  Harga luar ( artinya bocoran BIMAS diluar, paling murah) sangat tidak bisa dipercaya untuk mengendalikan hama Lepidoptera yang menyerang budidaya sayur dan kedelai. Lha ulat Heliothis armigera bangsanya Lepidoptera jang menyerang kedelai, patani hanya me-deteksi  serangannya sesudah ulat ini sebesar lidi sampai sebesar pensil menggerek polong kedelai,  petani sambil marah beli insektisida  yang termahal sebangsa Phyrethroid sintetis kelas mutakhir yang haganya selangit.  Menurut pengamatan saya, jenis ulat  Heliothis, kupu kupu jenis ulat ini meletakkan telurnya di pupus  paling ujung dari tanaman kedelai, tunggal kurang dari 1 mm diameternya kekuning kuningan, tidak pernah diperhatikan,  saat pembentukan dompolan polong dari ketiak daun kedelai. Begitu menetas si ulat bayi beberapa millimeter ini makan pucuk sedikit segera turun, mulai menyerang tangkai dompolan bunga yang masih berupa kuncup bunga, sehingga di ketiak daun itu nampak kosong tidak berbunga. Saya berikan contoh Azodrin 15 WSC dengan royal untuk  semacam syarat bau bauan obat dan mendinginkan dedaunan ( kerena palarutnya aceton jadi rasanya dingin) juga mengusir kutu kebul (Bemisia tabacci- White fly) yang bukan hama penting, petani ya setuju saja wong daunya pucuk tambah hijau saja. Tapi dampak terhadap telur yang lagi menetas teryata sangat efektip,  begitu menetas langsung mati dan terbawa angin, tidak ada yang memperhatikan, akibatnya tandan bunga ini sampai mekar dan selamat sampai pembuahan. Waktu petani mengulang menyemprot dengan l;arutan Azodrin 15 WSC 3cc/liter seminggu kemdian, sudah ada  empat lima tandan bunga yang selamat dan mulai degerek sebagian kecil oleh ular Heliotis sp, Etiela sp  yang bisa jadi besar, tentu saja petani pakai produk andalannya, Azodrin 15 WSC kan cuma bau baunya untuk menebalkan daun saja.  tapi petani yang baik mengaplikasikan Azodrin 15 WSC memang tidak diserang berat oleh Heliothis armigera seperti tetangganya.  Saya tidak omong, dan petani tidak menandai, kenapa saya tidak omng “penemuan” saya  yang kecil ini, saya khawatir cara pengendalian dini ( ambon ambon- memberi bau bauan obat) ini memkai  produk lain yang mediocre saja cukup mungkin  kan jadi pesaing saya ? Jadi memasarkan produk yang sederhanapun bisa dicarikan peluang meskipun dirahasiakan, tapi seandainya petani tahu kejadian yang sebenarnya saya kira dia tetap akan merahasiakan dari tetangganya, khawatir stock bocoran ini habis segera. Toh pemakaian per tahun makin naik saja lebih dari target yang diberikan, malah pak  Gunawan Satari Dirjen Deptan memformualasikan sendiri Gusadrin 15 SCW dan dapat order besar dari Deptan zaman Suharto untuk perusahaan pemilik merek dagang Gusadrin 15 SCW*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More